Wako Pariaman imbau warga tingkatkan kewaspadaan antisipasi cuaca ekstrem

id Pariaman

Wako Pariaman imbau warga tingkatkan kewaspadaan antisipasi cuaca ekstrem

Wali Kota Pariaman, Sumbar Genius Umar.  (ANTARA / Aadiyat MS)

Pariaman (ANTARA) - Antisipasi dampak hujan lebat, Wali Kota (Wako) Pariaman, Sumatera Barat Genius Umar menginstruksikan BPBD dan jajaran terkait di Pariaman lakukan patroli daerah rawan banjir, longsor dan pohon tumbang pasca kejadian hujan lebat yang melanda Kota Pariaman sejak Jum'at (7/2) malam.

Kalaksa BPBD Kota Pariaman, Azman, memimpin langsung petugas TRC untuk melakukan patroli ke seluruh wilayah Kota Pariaman.

Disela kesibukannya berpatroli, Azman menyampaikan bahwa semenjak tadi malam sampai berita ini ditulis, tim nya terus melakukan patroli.

"Mereka (TRC) kita bagi ke dalam dua tim. Tim 1 melakukan patroli di Kecamatan Pariaman Timur dan Pariaman Selatan, sedangkan Tim 2 berpatroli di Kecamatan Pariaman Utara dan Kecamatan Pariaman Tengah".

Azman menambahkan, tingginya curah hujan semenjak tadi malam menyebabkan meningkatnya debit air sungai di Kota Pariaman, seperti sungai Batang Mangor dan Batang Piaman, namun debitnya masih dalam ambang batas siaga. Disamping itu, hujan semalam juga menyebabkan terjadinya pohon tumbang yang menghambat arus lalu lintas dan mengganggu jaringan listrik di Desa Palak Aneh, Kecamatan Pariaman Selatan.

"TRC BPBD sudah melakukan pembersihan di lokasi dan sekarang jalan tersebut sudah bisa dilalui kembali. Dalam penanganan bencana pohon tumbang tersebut, kita berkoordinasi dengan PLN Pariaman, karena sebelum petugas kami membersihkan pohon tumbang, kita harus pastikan aliran listrik sudah terputus," kata Azman.

Sementara itu, ditempat terpisah Wali Kota Pariaman Genius Umar, menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana banjir, longsor, dan pohon tumbang.

Ia mengimbau warga di daerah itu agar tetap siaga dan selalu memantau kondisi tebing-tebing yang berkemungkinan akan longsor karena tingginya debit air tanah.

" Apabila kondisi sudah masuk level awas, disarankan kepada masyarakat tersebut untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman, " tutur Genius mengakhiri. (Rilis/Fadli)