Cegah abrasi, milenial Pariaman tanam pohon pinago

id pohon pinago,objek wisata talao,abrasi

Cegah abrasi, milenial Pariaman tanam pohon pinago

Dua pemuda Kota Pariaman, Sumbar sedang menanam pohon pinago di pantai. (Antara Sumbar/istimewa.)

​​​​​​​Pariaman (ANTARA) - Puluhan kaum milenial yang berasal dari 20 komunitas generasi muda dan berbagai pihak di Kota Pariaman, Sumatera Barat menggelar aksi membersihkan pantai dari sampah dan menanam pohon pinago guna mengatasi abrasi.

"Penanaman pohon pertama kali kami lakukan, sedangkan aksi bersih pantai rutin kami laksanakan minimal satu kali sebulan," kata koordinator aksi Muhammad Ulul Azmi di Pariaman, Jumat.

Ia mengatakan selama ini pihaknya hanya fokus membersihkan pantai dari sampah yang berserakan namun mulai sekarang pihaknya juga akan menanam pohon di pantai guna menekan terjadinya abrasi.

Ia menjelaskan dipilihnya pohon pinago tersebut karena dinilai efektif mengatasi abrasi apalagi telah direkomendasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Selain menanam pohon pinago, lanjutnya pihaknya juga menanam pohon kelapa di pantai yang tujuannya tidak saja untuk vegetasi namun juga dapat bernilai ekonomis untuk warga.

Ia menyampaikan aksi bersih pantai dan penanaman pohon tersebut dilaksanakan di Pantai Pauh yang saat ini banyak dikunjungi wisatawan semenjak dibukanya objek wisata talao.

"Bulan depan aksi akan kami lanjutkan ke Pantai Nareh, sedangkan Maret di Pantai Mangguang," ujarnya.

Ia meminta warga dan wisatawan untuk ikut menjaga kebersihan pantai Pariaman dengan membuang sampah di tempatnya.

Jika sampah dibuang ke pantai dan sungai, lanjutnya maka tidak saja membuat pantai kotor namun juga dapat menganggu biota laut.

"Contohnya saja beberapa waktu lalu ada penyu mati terdampar di pantai yang diduga setelah memakan plastik karena mengira plastik itu ubur-ubur," kata dia.

Oleh karena itu, ia meminta warga untuk membuang sampah pada tempatnya serta meminta pengelola wisata untuk menegur wisatawan yang membuang sampah sembarangan.

Ia menyebutkan 20 komunitas yang tergabung ke dalam aksi tersebut yaitu Millenials Pariaman, Himpunan Mahasiswa Indonesia, Gerakan Pecinta Alam Sumatera, BRIGEZ, Uniang Ajo Kota Pariaman, Bank sampah Jawi-Jawi II, dan Solidaritas Penggiat Alam.

Selanjutnya, Forum GenRe Kota Pariaman, Himpunan Pramu Wisata Indonesia, Gerkatin Bisindo, Supala, XTC Pariaman, Saka kalpataru, Muhammadiyah, SMK 3 Pariaman, Teknik Elektronika UNP, SMK Sintoga, Harimau Laut, Forum Youth Center Pariaman, dan DPD KNPI Pariaman.

Sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Doni Monardo merekomendasikan pohon Pinago asal Kota Pariaman sebagai salah satu tanaman untuk mengatasi abrasi pantai.

"Selain cemara udang, waru, ketapang ternyata ada jenis tumbuhan lainnya yang bisa menahan ombak untuk mengurangi dampak abrasi," kata dia saat meninjau pohon Pinago usia puluhan tahun serta abrasi di pantai Pariaman.

Ia mengatakan pohon tersebut memiliki akar yang besar dan menyebar sehingga dapat menahan pantai dari abrasi.