Padang, (ANTARA) - Ketua DPRD Sumatera Barat Supardi meninjau sejumlah tambang batu yang dikeluhkan masyarakat di Kabupaten Limapuluh Kota karena diduga berdampak pada permukiman penduduk.
"Kita meninjau langsung hal tersebut karena di Kabupaten Limapuluh Kota banyak memiliki area pertambangan, namun bencana banjir dan longsor juga kerap terjadi. Apa ini berdampak tentu kita tinjau," kata dia di Sarilamak, Jumat.
Selain itu, aktivitas pengeboman yang dilakukan di areal tambang juga meresahkan masyarakat sekitar
Ada yang rumahnya terdampak seperti retak-retak serta guncangan yang mengganggu kenyamanan penduduk, ini temuan yang akan ditindaklanjuti
Menurut dia hal ini tentu tidak diperbolehkan jika areal tambang dekat dengan pemukiman
"Kita ingin lihat perizinan tambang batu tersebut," kata dia.
Menurut dia pihaknya tidak menolak investasi namun aksi tersebut harus sepadan dengan hasil yang didapat karena akan berdampak pada kondisi lingkungan.
"Jangan hanya keuntungan sedikit kita pertaruhkan dengan kerusakan lingkungan yang diwariskan masa depan anak cucu nantinya serta ekosistem yang ada," kata dia.
Ketua DPRD Sumbar Suapardi bersama rombongan Dinas ESDM, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan lainnya mengunjungi tiga lokasi tambang yang ada di Kecamatan Pangkalan Kabupaten 50 Kota.
Ia mengatakan di Kecamatan Pangkalan ini saja ada sembilan tambang yang memiliki izin namun hanya empat yang aktif beroperasi
Pihaknya mengunjungi tambang PT Koto Alam Sejahtera (KAS), Habasa dan ATM yang berada di Kecamatan Pangkalan.
Selain menanyakan perizinan juga mendatangi masyarakat dan ternyata memang ada rumah penduduk yang berada di dekat lokasi tambang
"Temuan ini tentu akan kita tindaklanjuti nantinya," kata dia
Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota Deni Asra yang mendampingi mengatakan persoalan tambang di daerah ini memang kompleks.
Ia mengakui masih banyak pekerjaan rumah pemkab terkait persoalan tambang ini karena berdampak pada bencana alam. (*)
"Kita berencana akan memanggil akademisi dan pihak terkait melakukan kajian terhadap persoalan ini pada Februari mendatang," kata dia
Sementara itu Direktur PT Koto Alam Sejahtera mengatakan pihaknya telah memiliki seluruh izin baik izin pengeboman.
Dalam pengoperasian tambang, pihaknya rata-rata melakukan pengeboman tiga kali seminggu dengan kedalaman dua setengah meter dengan jumlah 20 lubang
Ia mengatakan perusahaan tersebut mampu menghasilkan 20 ribu ton batu dalam satu bulan.
"Hasil ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga untuk pembangunan tol nantinya," kata dia. (*)
Berita Terkait
Wagub: Sumbar butuh 150 sabo dam antisipasi lahar dingin Marapi
Minggu, 19 Mei 2024 9:30 Wib
Wagub : Jalan amblas di Silaiang segera bisa dilewati motor
Minggu, 19 Mei 2024 9:30 Wib
Kementan alokasikan Rp33,34 miliar pulihkan pertanian di Sumbar
Minggu, 19 Mei 2024 5:12 Wib
"Sinergi kolaborasi untuk negeri", IDI Pasbar dekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat Kinali
Sabtu, 18 Mei 2024 19:36 Wib
PT BTN serahkan bantuan Rp200 juta untuk korban bencana di Sumbar
Sabtu, 18 Mei 2024 19:34 Wib
Mentan tinjau lokasi bencana di Agam anggarkan bantuan Rp 10 miliar
Sabtu, 18 Mei 2024 17:11 Wib
Selasar duka dan doa dari Marapi
Sabtu, 18 Mei 2024 12:06 Wib
BKSDA Sumbar lepasliar kucing hutan ke habitat usai ditemukan warga Agam
Sabtu, 18 Mei 2024 11:59 Wib