Produksi ikan air tawar di Agam berkurang 544,96 ton

id Danau Maninjau,produksi ikan agam

Produksi ikan air tawar di Agam berkurang 544,96 ton

Petani keramba jaring apung di Danau Maninjau Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, sedang memanen ikan. (ANTARA/ Yusrizal)

​​​​​​​Lubukbasung, (ANTARA) - Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, merilis produksi ikan air tawar di daerah itu berkurang dari 46.198,7 ton pada 2018 menjadi 45.653,74 ton 2019 akibat ada perbaikan irigasi.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto di Lubukbasung, Rabu, mengatakan produksi ikan air tawar itu berkurang akibat ada perbaikan irigasi di Kecamatan Lubukbasung pada 2019, sehingga kolam air deras dan kolam air tenang tidak beroperasi.

Selain itu, adanya pengurangan jumlah keramba jaring apung di Danau Maninjau dan banyaknya keramba jaring apung di danau vulkanik itu tidak beroperasi.

"Danau Maninjau merupakan penghasil ikan air tawar berupa nila terbanyak di Agam," katanya.

Agar produksi meningkat pada 2020, tambahnya, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam menargetkan untuk mencetak kolam baru di lahan tidak produktif selama 2020.

Memberikan bantuan bibit ikan nila secara gratis sebanyak 2 juta ekor kepada warga, memberikan bantuan untuk 10 palet kolam lele berupa bibit, pakan dan obat-obatan, revitalisasi Unit Pembibitan Rakyat (UPR) berupa membuat kolam pembenihan, pengadaan induk ikan bermutu untuk Balai Benih Ikan (BBI) dan lainnya.

"Dana untuk peningkatan produksi itu sebesar Rp700 juta pada 2020. Dengan cara ini kita berharap target produksi 50 ribu ton akan tercapai nantinya," katanya.

Ermanto menambahkan, produksi ikan laut terjadi peningkatan 10 ton dari 7.620 ton pada 2018 menjadi 7.630 ton 2019.

Pada tahun ini, pihaknya akan melakukan program motorisasi alat tangkap tiga unit, sarana dan prasarana alat tangkap lima unit.

"Bantuan itu akan kita salurkan kepada nelayan kecil di Tiku, Kecamatan Tanjungmutiara," katanya. (*)