Satgas Pasukan Reaksi Cepat TNI bantu evakuasi korban banjir Labuhanbatu Utara

id berita sumut, banjir di labura, berita medan terkini,prcpb yonif 126/kc evakuasi korban banjir labuhanbatu utara,berita terkini sumut

Satgas Pasukan Reaksi Cepat TNI bantu evakuasi korban banjir Labuhanbatu Utara

Tim Satgas PRCPB Yonif 126/KC menolong warga akibat banjir di Desa Pematang, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara. (ANTARA/HO)

Medan, (ANTARA) - Tim Satgas Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) Yonif 126/KC mengevakuasi korban musibah banjir di Desa Pematang, Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara.

Dandim 0209/LB Letkol Inf Santoso kepada wartawan, Minggu, menyebutkan para Babinsa Koramil 07/AKB dan dibantu Personel Kompi C Yonif 126/KC melakukan pembersihan sisa-sisa banjir di jembatan, serta membantu warga yang akan melintas.

Peristiwa banjir bandang itu, menurut dia, terjadi Sabtu (28/12) sekira pukul 23.30 WIB.

"Seluruh jajaran kita siapkan membantu korban banjir terutama Koramil 07/AKB siaga mendirikan pos-pos pelayanan kepada masyarakat, dan mendata semua korban akibat banjir," ujarnya.

Santoso mengatakan, seluruh personel yang ditugaskan bersinergi dengan pihak kepolisian dan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk membantu meringankan penderitaan masyarakat.

Sementara Danramil 07/AKB Kapten Inf Bachtiar Siagian menjelaskan, personelnya turun langsung memantau bencana banjir di Desa Pematang, Kecamatan NA IX-X.

"Prajurit TNI juga berbaur bersama unsur Forkopimca, BNPB Labuhanbatu Utara, dan pihak kepolisian membantu korban bencana banjir tersebut," ucap Siagian.

Kerugian yang dialami masyarakat desa akibat bencana banjir tersebut, yakni delapan unit rumah hanyut terbawa arus Sungai Siria-ria A, dan 9 unit dapur rumah warga Siria-ria A rusak berat dihantam banjir.

Selanjutnya, dua unit jembatan penghubung dusun hanyut terbawa arus sungai, yakni penghubung jalan antara Desa Pematang dengan Dusun Siria-ria sepanjang 100 meter.

Lahan persawahan masyarakat yang sudah ditanami seluas 15 hektare mengalami kerusakan. Sementara korban jiwa sampai saat ini dilaporkan tidak ada. (*)