Pemkab Tanah Datar klaim pemasangan stiker di rumah PKH capai 80 persen

id Tanah Datar

Pemkab Tanah Datar klaim pemasangan stiker di rumah PKH capai 80 persen

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Tanah Datar, Yuhardi (Antara/Etri Saputra)

Batusangkar, (ANTARA) - Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Tanah Datar Yuhardi mengatakan pemasangan stiker Penerima Keluarga Harapan(PKH) telah dilaksanakan sejak Oktober lalu dan diperkirakan sudah mencapai 70 hingga 80 persen.

"Mungkin masih ada rumah warga yang belum dipasangkan stiker penerima keluarga manfaat. Tapi yang sudah dipasangkan sudah mencapai 80 persen dari total 75 nagari," katanya di Padang, Minggu

Ia mengatakan pemasangan stiker di rumah keluarga Penerima Harapan (PKH) di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat terus berlangsung guna menindaklanjuti bantuan yang tidak tepat sasaran.

Ia mengatakan langkah itu dilakukan agar bantuan untuk penerima keluarga harapan tepat sasaran dan masyarakat bisa melakukan pengawasan secara langsung.

Untuk pemasangan stiker sendiri melibatkan tim pendaping dari Dinas Sosial dan perwakilan dari perangkat nagari ataupun kepala jorong. Menurutnya yang lebih mengetahui kondisi warganya di nagari adalah kepala jorong.

"Ya, kalau kami harapkan yang memasang stikernya adalah kepala jorong masing-masing nagari beserta pendamping dari Dinas Sosial. Karena ia lebih tahu kondisi warganya sendiri," katanya.

Ia mengingatkan bagi warga yang rumahnya sudah ditempelkan stiker dilarang untuk merusak bahkan untuk merobek stiker tersebut. Jika itu ditemukan dilapangan maka bagi mereka akan diberikan sangsi.

"Kalau ditemukan stiker tersebut dirobek, dirusak ataupun ditutupi, berarti ia melanggar komitmen dan keluar dari daftar penerima bantuan PKH," katanya.

Ia mengatakan jumlah keluaran penerima manfaat dari program penerima PKH pada akhir 2018 sebanyak 17.283 keluarga yang tersebar di 75 nagari.

Sedangkan pada Agustus 2019 keluarga penerima manfaat berjumlah 16.131 keluarga, terjadi pengurangan sebanyak 1.152 keluarga. Hal itu menandakan telah meningkatnya taraf kesejahteraan masyarakat yang menerima.