Kaktus Tanaman Estetik Untuk Orang Pemalas (Video)

id tanaman kaktus,tanman hias padang,berita padang,berita sumbar

Kaktus Tanaman Estetik Untuk Orang Pemalas (Video)

Penjual Tanaman Hias Kaktus Kawasan olahraga GOR H. Agus Salim (Antara/Diana Rizky)

Padang (ANTARA) - \Kaktus menjadi tanaman hias sedang tren dan banyak digandrungi oleh ibu rumah tangga maupun mahasiswi. Kawasan olahraga GOR H. Agus Salim menjadi salah satu tempat yang strategi untuk menjual tanaman ini.

“Saya sudah menjual kaktus disini setiap Minggu sejak lebaran tahun 2019,” ujar Rita seorng penjual bunga kaktus.

Kaktus yang ia jual didapatkan dari hasil menanam bibitnya di rumah, membeli dari Pasaman dan Lembang yang merupakan pusat penjualan kaktus ini.

“Kaktus ini pertumbuhannya lama, jadi tidak bisa hanya dengan mengandalkan bibitan sendiri, jadi memang ada juga yang saya beli secara daring, dari Lembang karena pusatnya disana. Kemudian dirawat terlebih dahulu selama 15 hari baru bisa dijual.” tutur Rita.

Rita menjual kaktus ini tidak hanya di kawasan GOR saja, namun ia juga berjualan di rumah dan mempunyai toko bernama karomah kaktus, serta menjual kaktus secara daring. Ketika berjualan di kawasan GOR, Rita hanya perlu membayar tempat dan uang kebersihan sebesar Rp10 ribu.

Rita tidak hafal dengan nama-nama kaktus ini, ia hanya mematok harga berdasarkan ukuran kaktus, pot dan juga warna duri kaktus.

“Kaktus kecil yang tidak memakai pot dan hanya memakai polybag dihargai Rp10 ribu. Harga nya dipatok tergantung kelangkaan jenis kaktusnya dan waktu pertumbuhannya. Kalau yang pertumbuhannya lambat agak mahal dan pertumbuhannya cepat lebih murah,” ujar Rita.

Pembeli yang ingin membeli kaktus ini tidak diwajibkan membeli potnya, karena beberapa pembeli sudah memiliki pot sendiri dirumah dan hanya membeli kaktus yang menggunakan polybag.

“Kalau pot ini tergantung pada selera pembeli. Rata-rata kaktus yang dibawa sudah langsung ada potnya, karena kaktus ini kan dibawa menggunakan mobil, kalau dengan polybag lebih besar resikonya untuk bergeser, maka dari itu langsung pakai pot agar tidak mudah jatuh,” ujar Rita.

Pot ini hanya dijual dari harga Rp3 ribu sampai Rp7 ribu. Selain pot, Rita juga menjual pupuk organik yang bisa digunakan untuk berbagai macam bunga tidak harus kaktus. Satu kilogram pupuk organik ini dihargai sebesar Rp5 ribu.

Kaktus jenis langka ini bisa ditandai dengan durinya yang berwarna putih dan berwarna cerah seperti merah dan kuning.

“Harga kaktus langka ini lumayan mahal seharga Rp25 ribu, Rp35 ribu sampai Rp50 ribu. Kalau kaktus yang ukurannya tinggi dihargai sebesar Rp65 ribu. Kalau dirumah ada yang dijual dengan harga Rp300-350 ribu,” tutur Rita.



Dengan berjualan kaktus ini setiap Minggu, Rita bisa mendapatkan penghasilan mulai dari Rp500 ribu sampai Rp1,5 juta.

“Pembelinya ada ibu-ibu dan juga mahasiswa. Kebanyakan mahasiswa sekarang ketika melihat kaktus ini ingin juga merawat di rumah, biasanya kaktus ini juga dijadikan sebagai pajangan yang diletakkan didalam rumah, seperti di ruang tamu misalnya,” ujar Rita.

Alasan Rita lebih memilih menjual kaktus dibandingkan tanaman bunga yang lain adalah kaktus sedang menjadi tren dan lahan yang diperlukan untuk menanam kaktus tidak harus luas. Hanya dengan memanfaatkan lahan yang sempit bisa menanam kaktus dalam jumlah yang banyak.

“Kaktus sangat cocok untuk orang yang pemalas, bisa dibilang bunga orang pemalas. Perawatannya mudah hanya perlu menyiram air ke kaktus seminggu sekali lalu dijemur sebentar selama satu jam di bawah sinar matahari, kalau mau dibawa masuk ke dalam juga tidak apa-apa. Kalau tidak disiram seminggu sekali juga gapapa karena kan kaktus sifatnya mampu menyimpan air dalam waktu lama, lebih baik kekurangan air daripada kelebihan air.” tutur Rita.

Seorang pembeli kaktus berukuran kecil, Lia mengatakan bahwa harga yang dipatok Lia cukup murah bila dibandingkan ketika membeli di toko.

“Habis keliling-keliling terus lihat kaktus ini jadi ingin beli, lumayan untuk menambah estetika kamar kan lagi ngetren juga,” ujar Lia.

Penulis merupakan mahasiswa magang di portal www.sumbar.antaranews.com

Baca juga: Penerimaan CPNS resmi dibuka, pengurus SKCK sampai 500 orang sehari

Baca juga: Polresta Padang perketat penjagaan pasca-ledakan bom di Polrestabes Medan

Baca juga: Antrean Premium itu masih mengular, ternyata sudah dua bulan lamanya