Jakarta, (ANTARA) - Tokoh politik Malaysia Dato' Seri Anwar Ibrahim mengatakan ia meneladani cara BJ Habibie menjaga kerukunan keluarga hingga akhir hayatnya pada 11 September 2019.
Pernyataan itu disampaikan Anwar di Jakarta, Rabu malam, usai dia bertakziah atau menemui keluarga BJ Habibie pada malam ke-28 setelah Presiden ke-3 RI itu wafat.
"Kerukunan hidup keluarga, itu yang jarang saya temukan dalam hidup seorang negarawan. BJ Habibie mampu menunjukkan hal tersebut," kata Anwar Ibrahim, mantan wakil perdana menteri Malaysia, di perpustakaan pribadi BJ Habibie, di Jakarta.
Anwar menjelaskan BJ Habibie menunjukkan dengan jelas bagaimana dia menjaga kerukunan dan kecintaan kepada keluarganya
"Dia tulis di bukunya mengenai Ainun. Wan Azizah (istri Anwar Ibrahim, red) membaca buku itu sampai habis, dia menangis dan terharu dengan bagaimana kerukunan dan kecintaan itu terus dijaga oleh Habibie," tutur Anwar mengenai sosok presiden KE-3 RI ITU.
Tak hanya itu, Anwar Ibrahim mengaku ia meneladani cara BJ Habibie menekankan nilai kerohanian dalam seluruh aspek hidupnya.
"Dalam sejarah hidup Habibie sebagai seorang negarawan, dia memberi penekanan besar kepada nilai kerohanian, spiritual dimension. Manusia bisa memiliki segalanya, kuasa, tanah, harta, tetapi pada akhirnya dia akan menemui Allah SWT," terang Anwar.
Bagi Anwar, BJ Habibie mampu menunjukkan kepekaan terhadap nilai spiritual secara tulus berdasarkan panggilan nuraninya.
"Spiritual dimension ini biasa kita temukan dari tulisan kiai-kiai, tetapi BJ Habibie mampu menunjukkan kepekaan itu dari luapan hati nuraninya," ungkap Anwar menegaskan.
Usai bertakziah dan memberi tausiyah/ceramah kepada para pelayat di kediaman BJ Habibie, Anwar Ibrahim banyak bercerita mengenai kedekatannya dengan presiden ke-3 RI itu beserta istri dan anak-anaknya, Thareq Kemal Habibie dan Ilham Akbar Habibie. Bahkan, Anwar sempat menjenguk BJ Habibie beberapa hari sebelum ia wafat.
Walaupun demikian, Anwar tak sempat menghadiri upacara pemakaman BJ Habibie pada 12 September di Taman Makam Pahlawan Kalibata. (*)