Padang Panjang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat memberikan pelatihan tata kelola homestay pada masyarakat setempat untuk mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat.
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Padang Panjang Ervic Rinaldy di Padang Panjang, Senin, mengatakan pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia.
Padang Panjang dengan hawa sejuk dan merupakan kota perlintasan memiliki potensi untuk masyarakatnya mengembangkan usaha di sektor tersebut.
"Dalam pariwisata ada tiga hal yang tidak bisa dipisahkan yaitu mau pakai angkutan apa atau transportasi, mau menginap di mana dan mau bersantap apa atau kuliner," katanya.
Salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan warga di Padang Panjang yaitu memberikan jasa akomodasi berupa homestay.
"Dalam pelatihan ini kami ajak dan kenalkan masyarakat bahwa rumah yang dimiliki bisa dijadikan sebagai tempat penginapan bagi tamu yang datang sehingga akan menambah penghasilan pemilik rumah," katanya.
Dengan pelatihan itu diharapkan pemkot bisa mengenalkan pada warga bagaimana mengelola rumah menjadi sebuah penginapan dan memberikan layanan yang baik bagi tamu yang menggunakan jasa tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Padang Panjang Hendri Fauzan menambahkan homestay diyakini bisa memberikan citra pariwisata suatu daerah kepada wisatawan yang berkunjung.
"Homestay akan dikelola langsung oleh pemilik rumah dan tamu berinteraksi langsung dengan pemilik rumah sehingga pelatihan diperlukan agar pelayanan yang diberikan memberikan citra yang baik bagi pengunjung," katanya.
Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari diikuti oleh 50 orang peserta dengan narasumber dari Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Muhammadyah Bukittinggi Muhammad Abdi.
Padang Panjang beri pelatihan tata kelola homestay, kembangkan pariwisata berbasis masyarakat
Foto Bersama peserta pelatihan tata kelola homestay di Padang Panjang. (Diskominfo Padang Panjang)
