Jayapura, (ANTARA) - Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Kolonel Inf J Binsar P Sianipar menduga para mahasiswa yang kembali dari kota studi di Indonesia ke Jayapura, Papua, diprovokasi oleh kelompok tertentu.
"Kami tengarai ada upaya-upaya dari kelompok-kelompok tertentu untuk mengiring adik-adik mahasiswa ini dengan berita-berita, video dan voice hoax, seolah-olah mereka diancam dan keadaan Papua kurang kondusif," katanya di Kota Jayapura, Papua, Rabu.
Baca juga: Terdeteksi lahir di Medan, tersangka provokator kerusuhan Papua ini diburu di Sumut
Dengan informasi hoax tersebut, kata Danrem, para mahasiswa yang pulang kembali ke Papua berjumlah sekitar 1.225 orang, yang sebagian besar merupakan dari kota studi Manado, Makasar dan Jakarta.
"Data yang kami punya itu 60 persen dari Manado, sisanya 20 persen dari Jakarta, Makasar dan daerah lainnya. Adik-adik mahasiswa ini sengaja diprovokasi untuk kembali ke Papua dan pada akhirnya sampailah di telinga orang tua sehingga menarik pulang mereka," katanya.
Baca juga: Papua Terkini - Dua Hercules disiapkan bantu angkut mahasiswa ke sejumlah daerah di Indonesia
Baca juga: Pangdam: Situasi keamanan di seluruh Papua Barat sudah kondusif
Danrem menegaskan bahwa keamanan dan kenyamanan mahasiswa dan warga Papua yang sedang kuliah ataupun bekerja di berbagai daerah nusantara, dijamin oleh negara melalui aparat keamanan dan pemerintah setempat.
Sehingga rasa takut dan khawatir soal keselamatan ataupun ancaman lainnya tidak perlu ditanggapi, tetapi yang utama adalah menyelesaikan kuliah untuk bekal masa depan membangun Indonesia dan Papua khususnya.
"Sekali lagi, saya mau sampaikan bahwa negara menjamin keamanan dan kenyamanan adik-adik mahasiswa Papua untuk bersekolah atau kuliah. Saya imbau agar bisa kembali untuk melanjutkan studi di kampus masing-masing, kami siap memfasilitasi," katanya.
Ketika ditanya apakah pulangnya seribuan mahasiswa itu karena maklumat yang dikeluarkan dari Majelis Rakyat Papua (MRP), Danrem mengaku belum melihat korelasinya.
"Tetapi kalau dari berita hoax dan provokasi kelompok tertentu bahwa mereka tidak aman dan nyaman itu benar, karena kami mempunyai datanya. Kalau dari Maklumat, saya kira belum ada korelasinya," katanya. (*)
Baca juga: Wakil Ketua ULMWP Buchtar Tabuni ditangkap terkait kasus makar
Baca juga: Mensos salurkan Rp7,3 miliar bantuan bencana sosial untuk Papua dan Papua Barat
Baca juga: Akibat demo di Kota Jayapura, perbatasan RI-PNG diawasi ketat
Berita Terkait
Kemenkumham Sumbar gelar rapat kegiatan analisis dan evaluasi Hukum Peraturan Daerah
Selasa, 30 April 2024 19:25 Wib
Pengadilan jatuhkan hukuman seumur hidup bagi pengedar ganja di Pariaman
Selasa, 30 April 2024 19:07 Wib
Mantan Bupati Pasbar Yulianto resmi serahkan dokumen persyaratan pencalonan ke Partai Demokrat
Selasa, 30 April 2024 17:07 Wib
Nasdem Padang Panjang terima pendaftaran calon kepala daerah
Selasa, 30 April 2024 17:00 Wib
Disperindagkop Pariaman dorong OPD buat kegiatan di Pasar Rakyat Pariaman
Selasa, 30 April 2024 16:08 Wib
Kemendagri sambut positif kinerja Pj.Wako Pariaman
Selasa, 30 April 2024 15:28 Wib
57 sekolah di Tanah Datar ikuti O2SN dan FLS2N 2024
Selasa, 30 April 2024 15:15 Wib
Pemkab Agam siapkan program integrasi layanan primer tongkat kesehatan masyarakat
Selasa, 30 April 2024 15:11 Wib