Tempat meninggal satu korban kericuhan Muhammad Reza masih belum diketahui

id Aksi 22 mei, kericuhan 22 mei,Dedi prasetyo, korban tewas

Tempat meninggal satu korban kericuhan Muhammad Reza masih belum diketahui

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (tengah) bersama Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Suyudi Ario Seto (kiri) dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono (kanan) memberikan keterangan saat rilis pengembangan hasil penyidikan perkara kerusuhan tanggal 21-23 Mei 2019 di Divhumas Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/7/2019). Hingga kini polisi telah mengamankan sebanyak 447 tersangka terkait perkara kerusuhan tanggal 21-23 Mei 2019. ANTARA FOTO/Reno Esnir/hp.

Jakarta (ANTARA) - Tempat kejadian perkara (TKP) meninggalnya satu korban tewas kericuhan 22 Mei Muhammad Reza hingga kini belum diketahui, sementara TKP delapan korban tewas lainnya sudah dikantongi polisi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Jumat, menuturkan jajaran Polda Metro Jaya sudah melakukan analisis kembali terhadap seluruh CCTV di TKP korban tewas ditemukan.

Dari situ diketahui terdapat lima korban ditemukan di Petamburan, Jakarta Barat, yakni Bachtiar Alamsyah, Abdul Aziz, M Rehan Fajari, Widianto Rizki Ramadhan dan Farhan Syafero.

Kemudian dua orang di Cideng, Jati Baru, Jakarta Pusat, Adam Noorian dan Sandro serta satu orang di Slipi remaja 15 tahun bernama Harun Al Rasyid.

"Satu nama atas Muhammad Reza belum ditemukan TKP-nya," kata Dedi Prasetyo.

Baca juga: Penembak Harun gunakan senjata nonorganik

Baca juga: Ini ciri penembak Harun korban ricuh 22 Mei


TKP meninggal Muhammad Reza belum diketahui meski Polda Metro Jaya sudah dilakukan analisis terhadap 99 CCTV di TKP pertama, tujuh CCtV di TKP kedua serta enam CCTV di TKP ketiga.

Selanjutnya analisis terhadap 367 visual di TKP pertama, 32 visual di TKP kedua dan 64 visual di TKP ketiga.

Polda Metro Jaya serta Polres Jakarta Barat pun mengembangkan analisis suara untuk meneliti secara komprehensif suara letusan.

"Suara letusan ini nanti yang membedakan apakah suara betul senjata api, senjata api punya kekhasan masing-masing. Apakah suara itu dari petasan, itu nanti dibedakan," tutur Dedi Prasetyo.

Analisis suara selanjutnya akan digabung dengan analisis visual serta keterangan dari saksi untuk pendalaman selanjutnya.

Baca juga: Berdasarkan otopsi, ditemukan luka tembak di tubuh Harun Al Rasyid