Sentra IKM Perikanan dibangun terhubung dengan Kawasan Wisata Bahari Mandeh

id Sentra IKM Perikanan, Kawasan Wisata Bahari Mandeh,Pesisir Selatan

Sentra IKM Perikanan dibangun terhubung dengan Kawasan Wisata Bahari Mandeh

Bupati Hendrajoni meletakan batu pertama pembangunan gedung sentra IKM di Carocok Anau, Pesisir Selatan. (ANTARA SUMBAR/istimewa)

Painan (ANTARA) - Gedung sentra Industri Kecil Menengah (IKM) khusus pengolahan hasil perikanan dibangun di Nagari (Desa) Carocok Anau, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun ini.

"Pendirian sentra IKM yang fokus mengolah hasil perikanan ini akan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat di Pesisir Selatan," kata Bupati setempat, Hendrajoni usai meletakan batu pertama pembangunan gedung tersebut di Carocok Anau, Pesisir Selatan, Senin.

Sentra IKM tidak jauh dari pelabuhan perikanan sehingga tidak akan menyulitkan pelaku usaha dalam mendapatkan bahan baku.

Daerah itu juga terhubung dengan Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh yang saban hari selalu ramai dikunjungi wisatawan, sehingga tidak akan sulit memasarkan berbagai produk.

Apalagi tidak jauh dari lokasi juga sedang dibangun pasar Mandeh yang akan mencukupi kebutuhan wisatawan mulai dari perlengkapan berwisata hingga oleh-oleh.

Menurutnya di sentra IKM akan diproduksi berbagai panganan sehat dan bergizi yang berbahan dasar ikan, seperti seperti naget ikan, bakso ikan, ikan presto, sosis ikan, aneka kerupuk ikan, dan lainnya.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Pessel, Azral yang juga hadir pada kesempatan itu mengatakan pembangunan industri bagian dari program nasional dalam meningkatkan daya saing produksi dan penguatan ekonomi masyarakat.

Ia mengungkapkan pembangunan sentra IKM di Nagari Carocok Anau ini menelan anggaran sebesar Rp32,5 miliar yang merupakan dana alokasi khusus dari Kementerian Perindustrian.

Pada 2018 persiapannya telah dimulai dengan kegiatan pembersihan lahan dan pembangunan kantor pengelola dengan angaran Rp1 miliar.

Pada 2019 kembali dialokasikan anggaran sebesar Rp14,5 miliar yang dipergunakan untuk penimbunan lahan, pembangunan instalasi air limbah, pembanguan tiga unit ruang produksi, jaringan penerangan listrik dan sarana pendukung lainnya.

Berikutnya, tambah dia pada 2019 pembangunan sarana dan prasarana pendukung lainnya akan dilanjutkan dengan anggaran yang akan digunakan sebesar Rp17 miliar.