Batik menjadi suvenir menarik bagi turis asing

id pariwisata,batik,minang

Batik menjadi suvenir menarik bagi turis asing

Dua orang turis tengah asik mengamati salah satu souvenir dengan design batik di toko Silungkang pada Selasa, 7 Mei, di Padang, Sumatera Barat. (Antara Sumbar/Maswandi)

Padang (ANTARA) - Souvenir dengan motif batik mampu menarik perhatian turis dari luar negeri. Seperti dua orang turis asal jerman. Mereka tertarik pada batik karena menurutnya itu sangat unik dan berbeda dari yang lain.

“Ini adalah buatan tangan yang sangat bagus, di Jerman tidak ada souvenir seperti ini, yang memiliki warna, motif, dan gaya yang berbeda.” Kata Maike.

Dia mengatakan kalau dia telah banyak membeli pakaian batik diberbagai kota, yaitu batik dari Sulawesi, Bali, Lombok dan biasa disarungkan saat pergi berjemur kepantai atau dililitkan ke leher.

Petugas toko Silungkang, Rudi menyatakan wisatawan sering datang ke tokonya untuk berbelanja aneka suvenir, bahan batik dan pernak pernik.

“Mereka datang biasanya dengan pemandu wisata, kadangkala berpasangan atau sendiri. Kadang wisatawan juga menawar dan menanyakan kalau ada barang yang dijual dengan harga khusus,” ujarnya.

Untuk wisatawan yang datang kebanyakan dari Eropa dan barang yang dibeli fisiknya kecil-kecil agar mudah dibawa saat bepergian.

“Kita tidak bedakan harga untuk warga lokal dengan wisatawan. Mereka juga bayar pakai rupiah dan kadangkala menggunakan kartu debit,” jelasnya.

Kini batik tak hanya diproduksi dalam bentuk pakaian saja. Kini telah banyak kerajinan yang bertemakan batik, seperti tas, sepatu, dompet dan banyak lagi yang lain.

Pada 2 Oktober 2009, UNESCO telah menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity). Sejak penetapan itu, kesadaran mengenakan batik semakin menguat tidak hanya dikalangan orang tua saja namun remaja hingga anak-anak sudah banyak menggunakan batik.

Anggapan batik hanya dipakai saat acara resmi sepertinya sudah mulai pudar lantaran kini mulai banyak anak muda yang mengenakan batik dalam berbagai kesempatan.