Pemprov Sumbar dorong pemanfaatan dana nagari untuk kembangkan perpustakaan

id minat baca,literasi,Festival Literasi

Pemprov Sumbar dorong pemanfaatan dana nagari untuk kembangkan perpustakaan

Pelajar memanfaatkan becak motor (betor) Pustaka Keliling yang mangkal di Sawahan, Padang, Sumatera Barat, Selasa (13/3). ANTARA SUMBAR/Iggoy el Fitra/18

Padang Panjang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendorong nagari (desa adat) di kabupaten daerah setempat agar memanfaatkan dana nagari untuk pengembangan perpustakaan guna meningkatkan minat baca.

"Selama ini kita dengar dana desa (nagari) untuk kegiatan fisik, tapi sebenarnya untuk pengembangan perpustakaan juga bisa," kata Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar, Alviandri di sela kegiatan Festival Literasi di Padang Panjang, Jumat.

Ia menerangkan, arahan pemanfaatan dana desa untuk pengembangan perpustakaan di desa sebelumnya sudah pernah disampaikan Presiden Jokowi ketika meresmikan gedung Perpustakaan Nasional pada 2017.

Di samping itu, Gubernur Sumbar pada 2017 juga sudah mencanangkan Gerakan Sumbar Membaca yang dibasiskan di nagari dan kelurahan.

Bentuk pemanfaat dana nagari untuk perpustakaan, ujarnya, dapat berupa membangun gedung perpustakaan, membeli koleksi perpustakaan dan perlengkapan pendukung, menyejahterakan pengelola perpustakaan nagari dan lainnya.

"Di Sumbar, Kabupaten Solok adalah salah satu daerah yang sudah manfaatkan dana nagari untuk pengembangan perpustakaan," katanya.

Daerah lain yang juga sudah menerapkan yaitu Kabupaten Pesisir Selatan dan Sijunjung. Diharapkan daerah lain ikut mengalokasikan dana nagari untuk pengembangan perpustakaan guna meningkatkan minat baca.

"Untuk kota, informasinya tahun ini ada dana kelurahan. Semoga juga disediakan untuk perpustakaan," ujarnya.

Alviandri menyebutkan saat ini daerah dengan minat baca tertinggi di Sumbar adalah Padang Panjang, berdasarkan sampling yang dilakukan terhadap tujuh kota dan kabupaten di provinsi itu.

"Padang Panjang di posisi pertama dengan 47,97 persen, di bawahnya Kabupaten Solok dan Payakumbuh. Kami harap perpustakaan di daerah bisa berinovasi agar lebih dekat pada masyarakat dan meningkatkan minat baca," katanya. (*)