Wabup Padang Pariaman turut sosialisasikan pemilu

id Pemilu

Wabup Padang Pariaman turut sosialisasikan pemilu

Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur memberikan sambutan pada Maulid Nabi Muhammad SAW di Surau Jati di Korong Tanjuang, Nagari Gasan Gadang, Kecamatan Batang Gasan, Selasa (19/2). (ANTARA SUMBAR/ Aadiaat M.S)

Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat, menyosialisasikan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 kepada warga di daerah itu saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh masyarakat.

"Rata-rata saya menghadiri undangan maulid dari masyarakat mencapai 120 kegiatan perbulan, bahkan dalam sehari bisa mencapai tujuh maulid," kata Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur di Parit Malintang, Rabu.

Ia mengatakan pada saat menghadiri kegiatan keagamaan itu dirinya diminta panitia untuk menyampaikan sambutan dan hal itu dimanfaatkannya untuk menyosialisasikan Pemilu 2019.

Pada kesempatan itu, lanjutnya dirinya menyampaikan sejumlah aturan Pemilu 2019, pembedaan Pemilu 2019 dengan yang sebelumnya, serta manfaat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak suaranya.

Menurutnya peran dari pemerintah daerah dibutuhkan untuk menyosialisasikan Pemilu kepada masyarakat agar partisipasi pemilih di Padang Pariaman tinggi.

"Jika partisipasi pemilih rendah maka yang disalahkan itu pemerintah daerah," katanya.

Selain menyosialisasikan terkait Pemilu dirinya juga menyampaikan terkait pentingnya warga menganalisa berita yang diterima melalui media sosial karena saat ini banyak informasi beredar merupakan berita bohong.

"Jadi jangan langsung bagikan saja," ujarnya.

Ia menyebutkan maulid di daerah itu diselenggarakan hampir sepanjang tahun yang mana kegiatannya digilir dan pelaksanaannya terbagi ke dalam beberapa tahapan.

Menurutnya hal tersebut bukanlah bid'ah karena kegiatan yang dilakukan itu bentuk syukur kepada Allah Swt dan tidak pernah dilakukan pada masa Nabi Muhammad SAW.

"Bid'ah itu kan ibadah yang dilakukan pada masa Nabi Muhammad SAW namun diubah baik bentuknya ditambah atau dikurangi," kata dia.

Bahkan, lanjutnya dengan adanya maulid maka pembangunan masjid dan mushala dapat dilakukan oleh pengurus. (*)