Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menggelar Diseminasi Kesiapsiagaan Penanganan Mitigasi Kebencanaan dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) dan pihak terkait untuk memantapkan penanggulangan bencana di daerah itu.
"Fokusnya pada gempa dan tsunami karena itu ancaman terbesar, tetapi potensi bencana lain akan tetap disampaikan juga," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, E.Rahman di Padang, Selasa.
Rencananya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan hadir langsung dalam rapat yang digelar Kamis (24/1) itu bersama sejumlah pejabat dari Bappenas, BNPB dan pihak terkait.
Dalam pertemuan tersebut akan dibahas potensi gempa dan tsunami yang dikhawatirkan bisa merenggut banyak korban jiwa di Sumbar.
Dibicarakan juga kemungkinan peran bidang kemaritiman dalam rencana penanggulangan bencana yang dirancang.
Kegiatan itu juga melibatkan Badan Penilitian dan Pengembangan (Balitbang) Sumbar terutama dalam Diseminasi atau proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola.
E. Rahman menyebut persoalan penanggulangan bencana memang tidak bisa diserahkan pada satu bidang saja, tetapi harus melibatkan semua pihak lintas sektoral.
Saat ini kondisi peralatan pendeteksi tsunami di Sumbar memang sangat minim. Buoi yang diharapkan menjadi alat deteksi dini dicuri entah siapa demikian juga alat pendeteksi ketinggian permukaan air laut.
Alat itu awalnya ada lima unit, tetapi saat ini hanya satu unit yang masih berfungsi. Padahal daerah yang rentan tsunami di Sumbar berjumlah tujuh kabupaten dan kota.
"Harusnya ada belasan alat yang berfungsi, tetapi sekarang hanya ada satu," kata dia.
Serine peringatan tsunami juga dalam kondisi memprihatinkan. Dari 106 serine sebagian tidak lagi berfungsi karena usia dan batrai yang dicuri.
"Kondisi ini akan disampaikan oleh gubernur agar bisa mendapatkan tanggapan dari pihak terkait bidang kemaritiman," katanya.
Menurutnya bantuan anggaran dari pusat sangat dibutuhkan karena anggaran yang tersedia di daerah sangat minim.
Apalagi kesadaran masyarakat terkait kesiapsiagaan kebencanaan juga belum maksimal, terlihat dari banyaknya batrai serine yang dicuri, padahal itu vital untuk keselamatan bersama.(*)
Berita Terkait
Randi Erika Rahman ungkap tiga kunci milenial masuk dunia kerja
Jumat, 1 Maret 2024 19:54 Wib
Pemuda Sijunjung jadi Delegasi pada Asian Creative and Digital Economy Youth Summit (ACE-YS) 2023
Kamis, 2 November 2023 14:07 Wib
23 tahun jadi lurah, Abdul Rahman kini bantu warga Bukittinggi sebagai legislator
Senin, 22 Mei 2023 11:56 Wib
Tuntutan Arif Rahman Arifin
Jumat, 27 Januari 2023 15:41 Wib
OTT Bupati Nganjuk, KPK tangkap 10 orang
Senin, 10 Mei 2021 13:17 Wib
Wakil Bupati Resmikan Masjid Ar-Rahman Rawa Bubur di Nagari Bukit Buai Tapan
Sabtu, 17 April 2021 13:16 Wib
PT Supreme Energy Muaralaboh sediakan CSR hingga Rp3 miliar setiap tahun
Senin, 1 Februari 2021 12:11 Wib
Plt Bupati Solok Selatan siap disuntik vaksin COVID-19
Kamis, 14 Januari 2021 17:23 Wib