Pameran Khazanah Iluminasi Manuskrip Sumatera hadir di Museum Adityawarman Padang

id pameran, khazanah, iluminasi, museum adityawarman,padang, manuskrip

Pameran Khazanah Iluminasi Manuskrip Sumatera hadir di Museum Adityawarman Padang

Pameran Khazanah Iluminasi Manuskrip Sumatera hadir kembali dengan mengangkat tema “Menyingkap Warna, Menjaga Warisan, Menghidupkan Naskah”  menampilkan 72 koleksi manuskrip dari beberapa wilayah di Pulau Sumatera. Kegiatan ini berlangsung  di Museum Adityawarman, Kota Padang, Sumatera Barat, 21-30 Juli 2025,.  (ANTARA.N Nisah Priscilla-jb)

Padang (ANTARA) - Pameran Khazanah Iluminasi Manuskrip Sumatera hadir kembali dengan mengangkat tema “Menyingkap Warna, Menjaga Warisan, Menghidupkan Naskah” menampilkan 72 koleksi manuskrip dari beberapa wilayah di Pulau Sumatera.

Kegiatan ini berlangsung di Museum Adityawarman, Kota Padang, Sumatera Barat, 21-30 Juli 2025,.

Manuskrip yang dihadirkan berasal dari Museum Negeri Aceh, Museum Negeri Sumatera Utara, Museum Sang Nila Utama Riau, Museum Adityawarman (Sumatera Barat), Museum Mande Rubiah (Sumatera Barat), Surau Simawuang (Sumatera Barat), Studio Flash FIB (Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Andalas, Museum Balaputra Dewa (Sumatera Selatan), Museum Ruwa Jurai (Lampung), Museum Ketransmigrasian (Lampung) dan koleksi Chairullah Kota Padang.

Salah satu manuskrip yang ada di pameran adalah naskah Surau Tuo Taram berasal dari Kabupaten Lima Puluh Kota yang di iluminasi menjadi kain batik oleh Leni Febrianti.

Profesor Pramono, selaku Kurator Pameran Khazanah, menjelaskan tujuan diadakan pameran ini dalam rangka membangun ekosistem pelestarian dan penyelamatan manuskrip yang nantinya juga akan menampilkan pemanfaatan manuskrip menjadi sebuah desain motif batik dan produk kreatif.

Lebih lanjut ia menyampaikan harapan atas pelaksanaan kegiatan pameran untuk melestarikan khazanah warisan budaya yang mana harus diikuti dengan bagaimana cara pemanfaatan dan pengembangannya.

"Dengan demikian masyarakat akan sadar dengan warisan budaya dan ikut untuk melestarikan dan menyelamatkan ekosistem manuskrip,” harapnya.

Kepala Seksi Pelayanan dan Edukasi Museum Adityawarman M David menjelaskan kegiatan ini sebagai bentuk kerja sama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Adityawarman dengan Kantor Arsip dan Tata Usaha Universitas Andalas (UNAND), serta Mapping Sumatra’s Manuscript Cultures Project at SOAS University of London.

Pengunjung yang datang ke pameran ini terdiri dari berbagai kalangan seperti pelajar, masyarakat umum dan wisatawa baik lokal maupun dari mancanegara.

Pewarta :
Editor: Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.