Puncak Gaduang dibuka dengan semangat gotong royong pemuda

id Objek wisata agam,Puncak gaduang

Puncak Gaduang dibuka dengan semangat gotong royong pemuda

Salah seorang pengunjung sedang berfoto di Objek Wisata Puncak Gadung Nagari Surabayo, Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam, Senin (24/12). (Antara Sumbar/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Sekelompok pemuda di Surabayo, Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, membuka Objek Wisata Puncak Gaduang di daerahnya mereka secara gotong royong, sehingga objek wisata itu menjadi tujuan wisatawan lokal setiap hari libur.

Pelaksana tugas Wali Nagari Surabayo Indra Nova di Lubukbasung, Senin, mengatakan objek wisata ini mulai dibuka sejak enam bulan lalu.

"Pemuda melakukan gotong royong setiap harinya untuk membuka jalan, membangun tempat duduk, lokasi berfoto di objek wisata itu," katanya.

Pembangunan jalan itu memanfaatkan dana dari sumbangan dari pengunjung ke objek wisata itu dan sumbangan dari masyarakat sekitar.

Saat ini, tambahnya, dana yang telah terkumpul sekitar Rp10 juta. Dana itu digunakan untuk membeli semen, pasir dan cat untuk membuat jenjang menuju objek wisata itu.

"Jenjang ini baru selesai sekitar 50 persen dan kedepan akan membangun fasilitas pendukung seperti, tempat permainan, duduk dan lainnya agar menambah daya tarik wisatawan," katanya.

Ia mengakui, Objek Wisata Puncak Gadung itu ramai dikunjungi oleh wisatawan setiap Sabtu, Minggu dan hari libur.

Jumlah kunjungan sekitar 100 pengunjung setiap harinya.

"Pengunjung tidak dipungut biaya dan hanya meminta sumbangan dengan jumlah tergantung dari pengunjung," katanya.

Salah seorang pengunjung Salman, menambahkan, pemandangan di objek wisata itu sangat bagus untuk melihat pusat pemerintahan, Danau Maninjau dan Pantai Tiku dari ketingihan.

"Suasana di objek wisata sangat bagus, udara sangat sejuk dan lainnya," tambahnya.

Kedepan, destinasi wisata itu harus dikembangkan dan untuk mewujudkan itu harus mendapatkan sentuhan dari pemerintah setempat, agar jumlah wisatawan ke daerah itu lebih banyak sehingga ekonomi masyarakat akan lebih baik.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Agama Erniwati menambah, pengembangan objek wisata itu harus dimulai dari bawah atau pemerintah nagari karena dana desa bisa digunakan untuk pembangunan objek wisata.

"Pemerintah nagari memiliki dana yang cukup besar diterima nagari setiap tahun dan dana tersebut bisa dialokasikan ke pengembangan objek wisata," katanya.

Setelah pembangunan selesai, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga siap memberikan pelatihan kepada pelaku untuk melayani pengunjung dengan baik. (*)