Yogyakarta, (Antaranews Sumbar) - Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal menyatakan kepolisian belum dapat memastikan bahwa kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang melakukan penyerangan di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua memiliki keterkaitan dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Sekarang ini tim sedang bergerak melakukakan penegakan hukum, nanti kalau sudah 'clear' semua, sudah detail semua baru bisa jawab kelompok mana yang bermain, ada afiliasi betul tidak dengan OPM," kata Iqbal saat ditemui di Mapolda DIY, Jumat.
Meski ada pernyataan dari OPM yang mengaku bertanggung jawab dengan peristiwa penyerangan itu, menurut Iqbal, pihak kepolisian tidak terburu-buru menyimpulkan dan menjadikan pernyataan itu sebagai bahan pertimbangan saja.
"Kami punya SOP sendiri karena ini koridor hukum, perbuatan melawan hukum, kepolisian akan ada di depan dan dibantu penuh TNI. Kami sudah paham ada beberapa narasi yang sudah dibuzer oleh yang mengaku jubir OPM. Itu jadi bahan saja, tapi kami belum pastikan. Kami tidak mau terpancing oleh propaganda mereka," kata dia.
Kendati demikian, menurut dia, sejatinya kepolisian telah memahami dari mana kelompok kriminal bersenjata itu berasal.
"Kami sudah paham ini kelompok mana, mungkin narasi-narasi ini sudah beredar di media, doakan saja dan dukung TNI dan Polri bisa akan segera melakukan proses hukum. Kami akan kejar di manapun mereka berada," kata dia.
Iqbal menegaskan bahwa tim gabungan TNI dan Polri telah menguasai keadaan di Kabupaten Nduga. Tim juga telah berhasil mengevakuasi korban serta membebaskan tawanan yang merupakan para pekerja proyek Trans Papua.
"Ada belasan korban tewas sudah dievakuasi bahkan sudah dipertemukan dengan keluarga. Kita akan lakukan proses saintifik investigasi, itu adalah SOP yang harus dilakukan," kata dia.
Sebelumnya, sebanyak 31 pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, diduga dibunuh kelompok bersenjata, Minggu malam (2/12).
Polda Papua menduga sebanyak 24 orang dibunuh di hari pertama sementara delapan orang yang berusaha menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD, tujuh di antaranya dijemput dan dibunuh KKB dan satu orang belum ditemukan. (*)
Berita Terkait
Gubernur Sumbar: Pengendara dilarang parkir di Fly Over Kelok Sembilan
Minggu, 14 April 2024 20:46 Wib
BPBD Padang tangani 26 pohon tumbang akibat angin kencang
Senin, 12 Februari 2024 21:00 Wib
Dibuka Wali Kota, Personil Satpol PP Padang uji kesamaptaan
Selasa, 30 Januari 2024 18:59 Wib
Menperin pastikan pemerintah sanksi industri sebabkan polusi udara
Senin, 4 September 2023 14:35 Wib
Penyidik Bareskrim belum terima konfirmasi kehadiran Panji Gumilang
Senin, 3 Juli 2023 8:48 Wib
Serah terima jabatan Wakapolri digelar Senin siang
Senin, 3 Juli 2023 8:46 Wib
Kabarhakam: Polisi RW jadi tempat curhat masyarakat
Senin, 19 Juni 2023 19:05 Wib
Miller catatkan rekor baru pada sesi latihan MotoGP Portugal
Sabtu, 25 Maret 2023 11:38 Wib