RI-Jepang Kerja Sama Gandum dan Terigu

id RI-Jepang Kerja Sama Gandum dan Terigu

Jakarta, (Antara Sumbar) - Perusahaan Indonesia dan Jepang melakukan kerja sama investasi sebesar 30 juta dolar AS selama tiga tahun dalam upaya meningkatkan modal kerja dan pengembangan perusahaan di pasar gandum dan tepung terigu. Penandatanganan kerja sama investasi tersebut dilakukan antara Direktur Utama PT SriBoga Raturaya (SRR), Alwin Arifin dan General Manager Mitsubishi Corporation Hideyuki Hori di Jakarta, Selasa. Alwin Arifin mengatakan, dana yang diperoleh itu akan dialokasikan untuk meningkatkan modal kerja dan ekspansi perusahaan. Dengan perolehan dana tersebut, perusahaan akan dapat meningkatkan kapasitas produksi gandum dan tepung terigu lebih besar lagi untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi, katanya. Menurut dia, permintaan pasar saat ini sangat besar, sehingga untuk meningkatkan kapasitas diperlukan tambahan dana lebih lanjut. "Kami optimis kerja sama ini makin memperkuat keberadaan perusahaan di pasar lokal," katanya. Ia menambahkan, kerja sama ini juga akan membawa efek strategis dan sinergis terhadap seluruh grup PT SRR dalam pasokan bahan baku gandum, pengembangan pasar baik domestik maupun ekspor. Selain itu, pengembangan usaha tersebut terkait dengan tepung terigu lainnya, ujarnya. Pengembangan Alwi Arifin menambahkan, PT SRR tidak hanya memproduksi tepung terigu regular (biasa) tetapi telah melakukan pengembangan untuk memproduksi tepung terigu customized dan specialiized yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan khususnya produk yang digunakan sebagai ingredients pemhuatan makanan anak-anak yang kebanyakan masih diimpor. SriBoga dalam hal ini menjadi salah satu perintis untuk produsen produk-produk tersebut di dalam negeri, ujarnya. Group usaha di Jepang tersebut juga akan menanamkan investasinya di PT SriBoga Flour Mill (SFM) salah satu anak perusahaan PT SRR yang bergerak di bidang tepung terigu dengan kepemilikan saham sebesar 10 persen. SRR melalui anak perusahaan lainnya yang bergerak di bidang restoran, PT SriBoga Marugama Indonesia juga menandatangani kerja sama waralaba restoran Marugama Udon yang menyediakan aneka masakan udon. Alwin Arifin mengatakan, SFM saat ini menguasai tujuh persen pasar terigu di Indonesia dan merupakan salah satu dari tiga produsen besar tepung terigu di dalam negeri. SFM juga memproduksi produk pakan ternak dan produk komposit yang merupakan campuran tepung terigu dengan tepung singkong yang dimodifikasi sebagai bagian dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, katanya. SFM memasarkan tepung terigu dalam kemasan 25 kg juga dipasarkan satu kg, tuturnya. Mengenai pembentukan PT SriBoga Marugame Indonesia, Alwin menyatakan dengan mendapatkan waralaba dari restoran Marugame Udon Jepang merupakan bagian dari srategi untuk mengembangkan 'down stream bisnis perusahaan ysng berbasis tepung terigu. Karena itu dalam lima tahun ke depan perusahaan akan dapat mengembangkan paling sedikit 38 gerai restoran Udon dengan investasi sebesar Rp150 miliar, katanya. Waralaba Sementara itu Direktur SriBoga Marugame Indonesia, Jeo Sasanto mengatakan, memilih waralaba bahan bakunya selain tepung terigu juga karena di Indonesia belum ada restoran khusus udon yang dibuat secara fresh setiap hari dengan menggunakan resep tradisional tanpa bahan mengawet, ujarnya. Dalam lima tahun ke depan perusahaan akan memfokuskan pengembangannya di kota-kota besar di Jawa, Sumatera, dan Bali, ucapnya. Senior Managing Director Toridoll Corp. Takashi Nagasawa mengatakan, Marugame Udon merupakan restoran udon milik Toridoll Corp Jepang dan telah ada di berbagai negara di dunia seperti Amerika Serikat, Hong Kong, Rusia, Korea Selatan, Australia, Taiwan dan Jepang. "Kami yakin keunikan produk Marugame Udon dan pengalaman yang dimiliki Sriboga dalam bisnis restoran di Indonesia akan dapat menarik masyarakat Indonesia," katanya. Kepala BKPM, M. Chatib Basri mengatakan, kinerja ekonomi Indonesia yang kuat memberikan kepercayaan bagi investor asing untuk melakukan ekspansi baru di dalam negeri. Investor telah memutuskan untuk melakukan investasi, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi yang dinilai lebih potensial dari yang lain, ucapnya. Ia menambahkan, pelambatan ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa mengakibatkan Indonesia menjadi tujuan utama investasi para investor asing tersebut. Karena peningkatan investasi di dalam negeri harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendorong ekonomi terus tumbuh lebih baik, jelasnya. (*/jno)