BPSPL Padang data penyu dengan penanda

id Penyu, konservasi

BPSPL Padang data penyu dengan penanda

Ilustrasi tukik. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra.)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, Sumatera Barat menggunakan sistem tagging guna memberikan tanda bagi penyu yang mendarat di kawasan tersebut.

Kepala BPSPL Padang, Muhammad Yusuf di Padang, Senin, mengatakan tagging yang dimaksud adalah memberikan penanda yang dipasang pada penyu.

"Dengan dipasangnya penanda, maka kita dapat mengetahui apakah penyu tersebut sudah pernah didata atau belum," katanya.

Ia menyebutkan, dengan adanya penanda, nantinya juga dapat diketahui jumlah populasi penyu, terutama penyu betina, karena penyu yang mendarat adalah penyu betina yang akan bertelur.

Selain itu, apabila penyu yang sudah diberi penanda dengan kode khusus itu mendarat di tempat lain, maka akan langsung terindentifikasi sehingga akan memberikan kemudahan dalam pengawasan.

Menurut dia, saat ini pihaknya sudah memesan sebanyak 1.000 tagging yang nantinya akan dipergunakan pada setiap tempat konservasi yang berada di bawah pengawasan BPSPL.

"Saat ini tagging penyu baru akan dimulai pada daerah yang menjadi wilayah kerja BPSPL Padang, dan kita berharap nantinya seluruh daerah di Indonesia juga dapat menerapkan sistem tersebut," ujarnya.

Sementara itu salah seorang Penggiat Konservasi Penyu, Meriussoni Zai menambahkan, tagging juga dilakukan untuk mengenali dan mengetahui individu atau kelompok untuk keperluan penellitian.

Selain itu tagging juga bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai data pergerakan, pendaratan, tempat membesarkan diri serta tingkat pertumbuhan penyu tersebut.

Ia mengatakan salah satu bentuk tagging tersebut adalah eksternal tags, atau penanda yang dipasang pada bagian luar tubuh penyu.

Posisi pemasangan eksternal tags itu menurutnya adalah pada flipper (tungkai) depan, pada scales kedua kiri dan kanan.

"Kesalahan pemasangan tag dapat berakibat fatal pada penyu, seperti terjadi pembusukan yang dapat merugikan penyu tersebut," katanya. (*)