Penggiat pariwisata : banyak pemerintah daerah salah kaprah soal geopark

id geopark

Penggiat pariwisata : banyak pemerintah daerah salah kaprah soal geopark

Tim Komunitas Geopark Ranah Minang (GRM) meneliti geopark Gua Batu Kapal di Sangir Balai Janggo, Solok Selatan. (ANTARA SUMBAR/Erik Ifansyah Akbar)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Penggiat pariwisata Sumatera Barat Nofrin Napilus menilai banyak pemerintah daerah yang salah kaprah tentang geopark (Taman Bumi) sehingga pengembangannya menjadi terkendala.

"Pemerintah daerah menyangka, pengusulan sebuah kawasan jadi geopark semua infrastruktur harus sudah siap sehingga perlu anggaran besar. Padahal, sebaliknya dengan ditetapkan jadi geopark, pemerintah pusat akan menggelontorkan anggaran untuk pengembangan," katanya di Padang, Minggu.

Ia mengatakan itu terkait ditetapkannya tiga kawasan di Sumbar sebagai geopark nasional oleh Komite Nasional Geopark Indonesia di Geopark Pongkor, Museum Tambang Antam, Kabupaten Bogor, Sabtu (1/12). Tiga kawasan itu masing-masing Silokek, Sianok Maninjau dan Sawahlunto.

Menurutnya jika pemerintah daerah serius, sudah ada lebih banyak geopark di Sumbar saat ini, karena potensi struktur geologinya yang unik dan beragam disamping budaya yang tetap terjaga.

Goa Batu Kapal Solok Selatan merupakan salah satu contoh. Potensinya sangat bagus dan syarat-syaratnya sebenarnya sudah memadai. Tetapi karena salah kaprah pemerintah daerahnya, gagal jadi geopark tahun ini.

"Padahal saya kira, Solok Selatan yang paling siap," katanya.

Selain empat kawasan itu, masih ada setidaknya lima kawasan lagi yang memiliki struktur geologi yang unik di Sumbar dan bisa diupayakan jadi geopark yaitu Danau Maninjau (Agam), Terusan Kamang Mudiak (Agam), Lembah Harau (Limapuluhkota), Danau Singkarak (Tanah Datar dan Solok), dan Danau Kembar (Solok).

"Kita berharap pemerintah daerah lima kawasan ini bisa lebih terpacu untuk mengupayakan jadi geopark," ujarnya.

Sementara untuk tiga daerah yang telah jadi geopark nasional, Nofrin mendorong pemerintah daerah untuk lebih memberdayakan masyarakat sekitar terutama dalam menjaga seni budaya agar menjadi satu kesatuan yang saling menguatkan dengan potensi struktur geologi yang ada.

Ia memprediksi tiga geopark itu nanti akan berkontribusi besar bagi pariwisata Sumbar karena berdasarkan survey, wisatawan yang datang pada satu daerah 65 persen adalah karena keunikan seni budaya. Hanya 30 persen yang disebabkan destinasi dan sisanya karena destinasi buatan.

Sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyatakan dukungannya terhadap upaya memunculkan geopark di provinsi itu. Ia menilai geopark bisa menjadi salah satu keunggulan daerah untuk menarik wisatawan datang berkunjung.

Provinsi Sumatera Barat memiliki banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan. Tagline pariwisata daerah ini adalah "Taste of Padang,".*