Jalan penghubung Jorong Cacang-Bukik Malintang Agam amblas sepanjang 20 meter

id jalan terban,agam

Jalan penghubung Jorong Cacang-Bukik Malintang Agam amblas sepanjang 20 meter

Salah seorang warga sedang melihat kondisi jalan yang terban di Cacang Randah, Nagari Tiku Utara, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, Selasa (13/11). (Dok BPBD)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Badan jalan yang menghubungkan Jorong Cacang menuju Bukik Malintang, Nagari Tiku Utara, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengalami amblas akibat tergerus air Sungai Tiku pascacurah hujan tinggi melanda daerah itu, Selasa.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Wahyu Bestari di Lubukbasung, Selasa, mengatakan badan jalan yang amblas sepanjang 20 meter dengan lebar dua meter, sehingga kendaraan roda empat sulit melewati jalan tersebut.

"Kendaraan roda empat masih bisa melewati jalan itu, namun pengendara harus berhati-hati agar tidak masuk sungai," katanya.

Ia mengatakan badan jalan ini amblas pada Senin (12/11) sekitar pukul 14.00 WIB, dengan lebar satu meter dan panjang 20 meter akibat digerus air Sungai Tiku.

Namun pada Selasa (13/11), pukul 13.00 WIB, bertambah menjadi dua meter sehingga sebagian jalan terbawa arus sungai.

"Kita telah memasang rambu-rambu peringatan agar pengendara meningkatkan kewaspadaan saat melewati jalan tersebut," katanya.

Agar badan jalan tidak habis digerus air sungai, BPBD setempat telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Agam untuk memasang bronjong sebagai pelindung.

Bronjong itu akan dipasang dalam waktu dekat dengan anggaran sekitar Rp200 juta.

"Dengan pemasangan bronjong itu, badan jalan bisa terlindungi dari air sungai, sehingga akses transportasi bisa normal," katanya.

Ia mengimbau warga yang tinggal di sepanjang bibir sungai, dataran rendah dan pegunungan untuk meningkatkan kewaspadaan banjir dan longaor saat curah hujan tinggi melanda daerah itu.

Ini untuk meminimalkan korban jiwa apabila bencana banjir dan longsor melanda daerah itu.

"Saat ini curah hujan masih tinggi dan berpotensi bencana longsor dan banjir," katanya.

Tempat terpisah, Ketua DPRD Agam, Marga Indra Putra menambahkan pihaknya telah mengusulkan normalisasi di Sungai Tiku, Sungai Antokan dan Sungai Masang ke Balai Wilayah Sungai Sumatera Lima Direktorat Jendral Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Unum dan Perumahan Rakyat.

Usulan itu sering disampaikan setelah banjir melanda rumah warga di Muaro Putih, Gadih Angik dan Cacang Kecamatan Tanjungmutiara.

Namun dengan kondisi keuangan, normalisasi itu belum disetujui Balai Wilayah Sungai Sumatera Lima.

"Kita akan mengusulkan kembali normalisasi di tiga sungai tersebut. Mudah-mudahan disetujui Balai Wilayah Sungai Sumatera Lima, sehingga jalan terban dan banjir tidak terjadi di daerah itu," katanya. (*)