Istanbul, Turki, (Antaranews Sumbar) - Sejumlah negara Arab telah menyambut baik penjelasan Arab Saudi mengenai keadaan saat terbunuhnya wartawan kawakan Jamal Khashoggi.
Khashoggi, kolumnis dan wartawan Arab Saudi untuk The Washington Post, telah hilang sejak ia memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober.
Setelah berhari-hari membantah Riyadh mengetahui keberadaan Khashoggi, Arab Saudi pada Sabtu (20/10) menyatakan Khashoggi meninggal selama perkelahian di dalam Konsulat.
Di dalam satu pernyataan, Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan kementerian itu "menilai hasil penyelidikan awal (Arab Saudi) dalam kasus tersebut".
"Keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz sejalan dengan dihormatinya prinsip hukum dan pelaksanaan keadilan," tambah kementerian itu.
Pujian serupa disampaikan oleh Uni Emirat Arab --yang memuji "keputusan dan instruksi Raja Salman", kata kantor berita resmi Emirat.
Bahrain mengatakan keputusan Raja Arab Saudi tersebut dikeluarkan "untuk menegakkan keadilan dan kesetaraan serta mengungkap fakta", kata saluran televisi Arab Saudi Al-Ekhbariya di akun Twitter, sebagaimana dilaporkan kantor berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi.
Sementara itu Palestina mengatakan, "Arab Saudi, di bawah kepemimpinan Khadamul Haramain Raja Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, akan menjadi keadilan, nilai-nilai dan prinsip-prinsip."
Palestina memuji keputusan Arab Saudi karena "menegakkan kadilan, kejujuran, fakta dan hukum", kata kantor berita resmi Palestina, WAFA.
Pemerintah Yaman, sebagaimana dilaporkan kantor berita Saba, mengatakan di dalam satu pernyataan temuan dari penyelidikan Arab Saudi "mencerminkan tindak-lanjut yang serius yang berkelanjutan oleh lembaga Arab Saudi".
Menurut pernyataan tersebut, Riyadh "sejak dulu selalu mengkaji setiap kekeliruan yang mungkin dilakukan oleh salah satu lembaganya dan bekerja untuk menanganinya dengan cepat dan mengambil tindakan yang diperlukan serta menyeret para pelakunya untuk mempertanggung-jawabkan perbuatan mereka seperti apa yang terjadi dalam peristiwa ini (terbunuhnya Khashoggi)".
Kementerian Luar Negeri Kuwait juga menyambut baik versi Arab Saudi mengenai peristiwa itu, dan mengatakan itu "mencerminkan keprihatinan Kerajaan tersebut mengenai dihormatinya prinsip hukum".
Pada gilirannya, Oman menggambarkan tindakan Arab Saudi berkaitan dengan Khashoggi sebagai "transparan".
Jordania mengatakan penjeleasan Arab Saudi "diperlukan untuk menjelaskan kondisi seputar kasus tersebut dan menyeret mereka yang bertanggung-jawab ke pengadilan".
Djibouti memuji "kepentingan" Arab Saudi untuk mengungkapkan fakta mengenai terbunuhnya Khashoggi, kata kantor berita resmi Arab Saudi, Saudi Press Agency.
Liga Arab, yang berpusat di Ibu Kota Mesir, Kairo, mengatakan penjelasan Arab Saudi "mencerminkan kepentingan besar untuk mengungkap kebenaran dan melakukan tindakan hukum yang diperlukan".
Di dalam satu pernyataan, Liga Arab menyampaikan penolakan atas ancaman untuk menjatuhkan sanksi ekonomi atau melakukan tindakan sepihak terhadap Arab Saudi sehubungan dengan kasus Khashoggi.
Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) juga menyambut baik "kepentingan penting yang meliputi penangkapan 18 tersangka dalam kasus ini setelah penyelidikan awan oleh Jaksa Agung (Arab Saudi)".
Sementara itu Abdullatif bin Rashid Az-Zayani, Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Teluk, menggambarkan tindakan Arab Saudi tersebut sebagai "tegas" dan "mencerminkan komitmen pemimpin Kerajaan itu untuk menjelaskan fakta kepada masyarakat dunia".
Pada hari hilangnya Khashoggi, 15 warga negara Arab Saudi, termasuk beberapa pejabat, tiba di Istanbul, Turki, dengan naik dua pesawat dan mengunjungi Konsulat tersebut saat ia berada di dalamnya, kata beberapa sumber polisi Turki. Semua orang yang diidentifikasi tersebut sejak itu telah meninggalkan Turki.
Satu tim gabungan Turki-Arab Saudi menyelesaikan penyelidikan mengenai kasus tersebut pada Kamis (18/10), setelah menggeledah kediaman konsul jenderal serta Konsulat Arab Saudi di Istanbul. (*)
Berita Terkait
Pengadilan AS tolak gugatan terhadap Putra Mahkota Arab Saudi atas pembunuhan Khashoggi
Rabu, 7 Desember 2022 10:50 Wib
Turki nilai putusan Arab Saudi atas pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi di luar ekspektasi
Selasa, 8 September 2020 10:01 Wib
Arab Saudi vonis tujuh sampai 20 tahun penjara delapan orang atas pembunuhan Khashoggi
Selasa, 8 September 2020 7:43 Wib
Masih ingat kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi di Turki, keluarga maafkan pembunuh ayah mereka
Jumat, 22 Mei 2020 11:01 Wib
Turki siapkan dakwa untuk 20 tersangka termasuk mantan pejabat Saudi dalam pembunuhan Khashoggi
Rabu, 25 Maret 2020 21:18 Wib
Putra Mahkota Saudi akui kematian Khashoggi "di bawah kepemimpinannya"
Jumat, 27 September 2019 6:28 Wib
Ini bantahan Arab Saudi terkait laporan ahli PBB dalam kasus pembunuhan Khashoggi
Kamis, 20 Juni 2019 13:22 Wib
Erdogan tetap ngotot pembunuh Khashoggi harus bertanggung jawab
Kamis, 20 Juni 2019 9:18 Wib