Aktivitas belajar SD 08 Sasak Pasaman Barat terhenti akibat banjir

id Banjir Pasaman Barat

Aktivitas belajar SD 08 Sasak Pasaman Barat terhenti akibat banjir

Sejumlah murid bersama gurunya membersihkan kursi dan ruang sekolah dari lumpur banjir di SD 08 Sasak Pasaman Barat, Sumbar, Selasa (16/10/2018). Para murid terpaksa diliburkan akibat banjir bercampur lumpur yang merendam sekolahnya sejak Kamis (11/10/2018) sampai saat ini Selasa (16/10/2018). ANTARA SUMBAR/Altas/Maril/18

Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Aktivitas belajar mengajar di Sekolah Dasar 08 Kecamatan Sasak Ranah Pasisia Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) terhenti sejak banjir melanda daerah itu, Jumat (12/10).

"Sekitar 140 orang siswa sudah libur selama empat hari hingga Selasa (16/10) karena air mengenangi lima lokal yang ada, satu pustaka dan musholla," kata Kepala Sekolah Dasar 08 Sasak, Anin di Rantau Panjang Sasak, Selasa (16/10).

Menurutnya banjir mengenangi Jorong Rantau Panjang termasuk sekolah yang ada dengan ketinggian air mencapai 50 centimeter.

Air sampai masuk kelas dan merendam meja dan kursi yang ada di lima lokal. Akibatnya aktifitas belajar mengajar terhenti sampai pembersihan bekas banjir selesai dilakukan.

"Saat ini dihalaman sekolah air masih tergenang dan berlumpur. Begitu juga lantai, meja dan kursi dalam keadaan kotor dan perlu pembersihan" katanya.

Pihaknya saat ini bersama guru dan anak sekolah membersihkan sekolah, meja, kursi dari genangan air dan lumpur.

"Mudah-mudahan jika sudah bersih maka aktifitas segera dilakukan. Kasihan murid terlalu lama libur," ujarnya.

Salah seorang guru, Mahmud didampingi pegawai Tata Usaha, Ayu mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan gotong royong bersama membersihman genangan air dan lumpur.

Menurut mereka air naik dari luapan Sungai Batang Saman pada Kamis (11/10) malam. Saat itu air setinggi 50-60 centimeter sampai masuk kedalam lokal.

Beruntung saat itu tidak ada anak sekolah dan tidak sampai memakan korban. Namun menyebabkan aktifitas belajar terhenti sampai Selasa (16/10).

Ia menyebutkan banjir sudah sering terjadi di daerah itu karena jarak kampung Rantau Panjang berada dibibir Sungai Batang Saman.

"Banjir saat ini merupakan banjir terbesar yang ada meskipun sudah sering terjadi. Mudah-mudahan air cepat surut dan aktifitas belajar kembali dilaksanakan," harapnya.

Sementara itu Wakil Bupati Pasaman Barat, Yulianto didampingi Camat Sasak Ranah Pasisia, Nur Fauziah Zein dan Kepala Bagian Humas, Yosmar Difia yang langsung meninjau Rantau Panjang dan SD 08 mengharapkan air cepat surut dan aktifitas belajar cepat bisa dilakukan.

"Kepada para guru dan anak-anak harap sabar dan tetap semangat untuk belajar. Mudah-mudahan banjir tidak terjadi lagi," harapnya. (*)