Dukung kota layak anak, Padang deklarasikan puskemas ramah anak

id layak anak

Dukung kota layak anak, Padang deklarasikan puskemas ramah anak

Deklarasi Puskesmas Ramah Anak di Padang, Selasa (18/9). (Antara Sumbar/humas)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Sebagai komitmen untuk menghadirkan Kota Padang sebagai Kota Layak Anak seluruh Puskesmas di Kota Padang membacakan deklarasi Puskesmas Ramah Anak di Padang, Selasa.

"Ini merupakan komitmen bersama untuk menghadirkan pelayanan kesehatan yang lebih ramah terhadap anak," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang, Heryanto Rustam.

Menurutnya sinergitas adalah hal yang paling utama oleh sebab itu semua pihak harus terlibat aktif dalam pengembangan Kota Padang sebagai Kota Layak Anak.

Deklarasi berisi lima poin yaitu menyediakan pelayanan yang ramah anak, menyediakan sarana dan prasarana serta lingkungan yang ramah anak, menyediakan sumber daya manusia, tenaga medis, para medis, dan non medis yang ramah anak.

Kemudian mewujudkan pengelolaan Puskesmas ramah anak serta menyediakan dan mendukung program yang responsif anak.

Menurutnya untuk peningkatan dan pemenuhan hak anak atas kesehatan dan memotivasi pelaku pelayanan masyarakat di Puskesmas, serta sebagai wujud pembinaan dan pelatihan, digelar penilaian Puskesmas Ramah Anak tingkat Kota Padang pada 18-19 September.

Sebelumnya Kota Padang kembali meraih gelar sebagai Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) kategori nindya pada 2018.

Menurut Wali Kota Padang Mahyeldi Padang berhasil masuk di antara 177 kota dan kabupaten peraih penghargaan.

Bahkan ini menjadi kebanggaan karena Padang termasuk dalam 35 persen kota atau kabupaten yang disebut kota layak anak dari keseluruhan 508 kabupaten dan kota seluruh Indonesia.

Padang memperoleh penghargaan ini setelah melihat beberapa indikator dalam penilaian yakni hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, perlindungan khusus.

Ia mengatakan ke depan akan memperkuat komitmen terutama dalam penyediaan dan kesiapan faktor pendukung untuk perkembangan dan kemajuan anak di masa depan. (*)