Batusangkar, (Antaranews Sumbar) - Kalau biasanya jerami hanya dibakar oleh petani setelah dilakukan panen, maka hal lain dilakukan oleh seorang pemudi asal Tanah Datar, Sumatera Barat, jerami-jerami tersebut diubah menjadi barang-barang bernilai ekonomis.
Seorang pemudi asal Lintau, Novia Wella (24) di Batusangkar, Minggu, mengatkan baginya jerami bukan hanya limbah hasil panen, akan tetapi memiliki nilai ekonomis jika diolah menjadi barang-barang yang memiliki daya guna.
"Saya sudah memulai usaha kerajinan berbahan dasar jerami ini semenjak lima tahun belakangan," katanya.
Beberapa produk kerajinan yang dihasilkan setelah menyulap jerami tersebut diantaranya adalah miniatur hewan yang dapat dijadikan sebagai pajangan atau hiasan ruangan.
Ia menuturkan, jerami sengaja dipilih karena bahannya mudah didapatkan, sebab sebagian masyarakat di Lintau maupun Tanah Datar masih bekerja sebagai petani dan lahan persawahan pun masih cukup luas.
Menurutnya bahan jerami tersebut juga mudah diolah menjadi bentuk yang diinginkan. Selain itu, sekalipun tidak dalam jumlah yang banyak, paling tidak hal ini bisa mengurangi intensitas pembakaran jerami oleh petani.
"Keahlian ini dipelajari secara otodidak, tanpa melalui pelatihan khusus, semua berawal ketika tamat SMA dulu saya belum memiliki kegiatan," ujarnya
Sementara untuk memasarkan produk tersebut dialakukannya dengan berjualan di pasar-pasar tradisional, kegiatan-kegiatan, serta sesekali dengan mengikuti pameran, bahkan saat ini sudah mulai memanfaatkan sosial media.
Hingga sekarang ia mengakui untuk nilai penjualan masih belum menentu, selain itu ia juga mengalami kendala dalam hal pemodalan serta pemasaran, sehingga cukup sulit untuk menambah jumlah pekerja.
Saat ini terdapat beberapa orang pekerja yang ikut terlibat, diantaranya bertugas untuk mengumpulkan jerami, membuka serta memarut karung goni.
Sekali pun demikian, Wella menyebutkan, antusias masyarakat terhadap kerajinan tersebut cukup tinggi, hal tersebut terlihat dari banyaknya yang tertarik melihat atau membeli ketika barang tersebut dipamerkan.
"Pemasaran melalui sosial media baru dilakukan beberapa waktu belakangan, jadi masih banyak juga masyarakat yang belum tahu," katanya.*
Berita Terkait
Produksi kerajinan batu bara Sawahlunto
Senin, 4 Maret 2024 15:34 Wib
Dekranasda Agam promosikan kerajinan tangan saat Inacfraft 2024
Kamis, 29 Februari 2024 11:49 Wib
Kerajinan kalung rajut etnik di Batu
Rabu, 10 Januari 2024 13:22 Wib
Wagub Sumbar: Perantau berperan penting kembangkan industri kerajinan
Kamis, 26 Oktober 2023 20:58 Wib
WBP Rutan Maninjau Agam olah limbah jadi kerajinan tangan
Selasa, 10 Oktober 2023 14:02 Wib
Murid SDN 06 Tanah Garam belajar membuat kerajinan dari bahan bekas
Minggu, 17 September 2023 20:17 Wib
Wury Ma'ruf Amin : Produk kerajinan andalan pengembangan kreatif lokal
Jumat, 21 Juli 2023 19:59 Wib
Warga binaan Lapas Bukittinggi peroleh premi hasil produk kerajinan
Senin, 3 Juli 2023 16:46 Wib