Padang, 8/8 (Antara) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sumatera Barat menggelar kaji terap pengelolaan tanaman terpadu kedelai di Kabupaten Pasaman.
“Kaji terap merupakan metode penyuluhan untuk meyakinkan petani dalam memilih inovasi teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan, kemampuan serta kondisi sosial ekonomi," kata Kepala BPTP Sumbar, Dr Jekvy Hendra di Padang, Rabu.
Kaji terap dilakukan di Kecamatan Padang Gelugur, Panti, Rao Selatan, Rao dan Tigo Nagari.
Ia menjelaskan kaji terap bertujuan mempercepat diseminasi dan adopsi inovasi teknologi, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penyuluh pertanian dan petani terhadap inovasi teknologi dalam pengelolaan kedelai.
"Varietas yang diuji dalam kaji terap merupakan varietas unggul kedelai yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian, yaitu anjasmoro, burangrang, devon-1, serta grobogan," katanya.
Menurutnya keempat varietas ini tergolong kedelai berbiji besar yang tidak kalah dengan kedelai impor, berat 100 biji kedelai impor 16 gram sedangkan grobogan 18 gram, burangrang 17 gram, anjasmoro 15 gram dan devon-1 14,3 gram.
Ia menyebutkan grobogan memiliki potensi 3,4 ton per hektare, anjasmoro 3,2 ton per hektare, devon-1 3,09 ton per hektare, dan burangrang 2,7 ton per hektare.
Apalagi saat ini target pemerintah memperluas penanaman kedelai dan meningkatkan produktivitas melalui penerapan inovasi teknologi sehingga dapat menggantikan kedelai impor," kata Jekvy.
Sementara penanggung jawab kegiatan Rifda Roswita menjelaskan kaji terap diawali dengan survei untuk mengetahui kondisi pemahaman penyuluh dan petani terhadap inovasi teknologi dalam pengelolaan tanaman kedelai, tingkat penerapan inovasi teknologi serta persepsi terhadap inovasi teknologi kedelai.
Kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi kegiatan, bimbingan teknis (Bimtek) teknologi budidaya kedelai serta pendampingan dalam pelaksanaan budidaya, mulai dari penanaman sampai panen oleh peneliti dan penyuluh BPTP Balitbangtan Sumbar, kata dia
Ia menambahkan para penyuluh juga dibekali ilmu merancang pengkajian, mengumpulkan dan mengolah data, serta menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI) oleh peneliti senior BPTP Balitbangtan Sumbar, Dr Zul Irfan.
Dalam pelaksanaan kaji terap di Jorong Tanjung Aro Selatan Nagari Bahagia Kecamatan Padang Gelugur tanaman sudah berumur 80 hari dan akan segera panen.
***3****
Berita Terkait
Tugas Perdana Sebagai Pj Wali Kota, Andree Algamar Sambut Kedatangan Menteri Pertanian Amran Sulaiman
Sabtu, 18 Mei 2024 19:41 Wib
"Sinergi kolaborasi untuk negeri", IDI Pasbar dekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat Kinali
Sabtu, 18 Mei 2024 19:36 Wib
PT BTN serahkan bantuan Rp200 juta untuk korban bencana di Sumbar
Sabtu, 18 Mei 2024 19:34 Wib
Menteri Pertanian sambut gagasan Kelompok Tani Mahasiswa
Sabtu, 18 Mei 2024 19:34 Wib
Pemkot Padang Panjang bangun jembatan darurat di Tanjung (Video)
Sabtu, 18 Mei 2024 17:14 Wib
Unand pastikan tidak ada kenaikan uang kuliah tunggal
Sabtu, 18 Mei 2024 17:12 Wib
Peneliti: Batu apung berpotensi jadi adsorben pengolahan air bersih
Sabtu, 18 Mei 2024 17:12 Wib
Pemkab Pasaman Barat sosialisasikan rehabilitasi rumah terdampak gempa
Sabtu, 18 Mei 2024 17:11 Wib