Ternyata ini penyebab pelabuhan Muaro Anai Padang belum bisa bersandar kapal

id Muaro Anai

Ternyata ini penyebab pelabuhan Muaro Anai Padang belum bisa bersandar kapal

Nelayan menyandarkan kapal kecil khusus menangkap udang, di dermaga Muaro Anai, Padang, Sumbar. Nelayan mengaku hasil tangkapan udang sepekan terakhir sedikit karena sedang tidak musim sehingga hanya bisa untuk konsumsi sehari-hari, sementara untuk harga udang muara masih bertahan Rp30 ribu per kilogram dan udang laut Rp25 ribu per kilogram. (ANTARA SUMBAR/Iggoy el Fitra)

Sekarang kewenangan pelabuhan ada di provinsi, kita berkoordinasi dengan Kementerian PU untuk penyedotan dan pemasangan batu grib penahan pasir
Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemanfaatan Pelabuhan Muaro Anai di Kelurahan Padang Sarai, Padang, Sumatera Barat terkendala pendangkalan mulut muara sehingga kapal tidak bisa masuk untuk bersandar dan membongkar muatan.

"Infrastruktur sudah selesai dibangun, tetapi tidak bisa digunakan karena ada pendangkalan di mulut muara karena penumpukan pasir. Kapal tidak bisa masuk," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, Yosmeri di Padang, Jumat.

Ia mengatakan itu terkait pemusatan sandar kapal ikan nelayan pada satu pelabuhan agar mudah dalam hal pengawasan.

Pasir yang menyebabkan pendangkalan di muara sungai yang menjadi pintu masuk ke pelabuhan itu sudah pernah disedot saat kewenangannya masih di Kota Padang.

Namun dalam waktu singkat kembali terjadi pendangkalan sehingga pelabuhan masih tidak bisa difungsikan.

"Sekarang kewenangan pelabuhan ada di provinsi, kita berkoordinasi dengan Kementerian PU untuk penyedotan dan pemasangan batu grib penahan pasir," kata Yosmeri.

Namun batu grib itu tidak bisa hanya di sekitar pelabuhan, harus diteruskan hingga pantai sekitar Bandara Internasional Minangkabau (BIM) agar tidak terjadi abrasi yang membahayakan bandara.

Pelabuhan yang terletak antara Padang dan Padangpariaman itu diproyeksikan sebagai pelabuhan perikanan, untuk menampung kapal nelayan yang saat ini sandar di Pelabuhan Muaro Padang.

Infrastruktur pendukung sebagai pelabuhan perikanan sudah cukup memadai seperti dermaga, penyimpanan es, tempat pendingin ikan, tempat pelelangan, tempat penjualan bahan bakar minyak untuk nelayan dan alat kelengkapan lainnya.

Setelah penyedotan dilakukan, pelabuhan itu bisa segera difungsikan.

Sementara itu Pelabuhan Muaro diserahkan pengelolaannya pada Pelindo II dan diproyeksikan untuk sandar kapal wisata. (*)