Sebelum diekspor, BKIPM pastikan ikan tuna bebas penyakit berbahaya (Video)

id bkipm

Sebelum diekspor, BKIPM pastikan ikan tuna bebas penyakit berbahaya (Video)

Dua petugas Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) melakukan pemeriksaan fisik ikan Tuna yang akan diekspor ke Amerika Serikat dan Jepang di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Kota Padang, Senin (23/7) malam. (Antara Sumbar/ Mario Sofia Nasution)

Kapal melakukan pembongkaran ikan di pelabuhan ini satu kali seminggu dan kita ingin memastikan bahwa hasil tangkapan yang akan diekspor sesuai dengan ketentuan yang ada
Padang, (Antaranews Sumbar) - Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Padang, Sumatera Barat, memastikan kualitas ikan tuna yang ditangkap di perairan Sumbar bebas dari penyakit berbahaya sebelum diekspor ke berbagai negara.

Kepala BKIPM Padang Rudi Barmara di Padang, Selasa, mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan ke Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Kota Padang bertujuan untuk memastikan kualitas ikan yang akan dieskpor.

"Kapal melakukan pembongkaran ikan di pelabuhan ini satu kali seminggu dan kita ingin memastikan bahwa hasil tangkapan yang akan diekspor sesuai dengan ketentuan yang ada," katanya.

Selain melakukan cek secara fisik kesegaran ikan hasil tangkapan dengan ciri-ciri daging ikan masih kenyal dan mata ikan yang masih cerah. Pihaknya juga mengambil sampel ikan untuk diperiksa ke laboratorium.

"Di laboratorium kami akan memastikan apakah ikan ini bebas dari formalin, hestamin, logam berat dan sesuai dengan permintaan negara tujuan. Apabila bebas maka mereka akan diberikan sertifikat yang menyatakan ikan bersih dari penyakit dan layak ekspor," katanya.

Ia menyebutkan yang melakukan ekspor ikan tuna di Sumbar adalah PT Dempo Andalas Samudera, mereka setiap minggu membongkar ikan hasil tangkapan nelayan di pelabuhan tersebut.

"Biasanya satu kali bongkar itu hasil tangkapan mencapai delapan hingga 10 ton ikan tuna," katanya.

Sementara PT Dempo Andalas Samudra bagian produksi Hamzah Fanshuri mengatakan ikan yang ditangkap ini diekspor ke Amrika Serikat seberat 200 ton melalui kapal dari Pelabuhan Teluk Bayur.

"Ikan yang diekspor ke Amerika tersebut dalam bentuk ikan beku yang berbentuk daging yang telah terpotong sesuai permintaan. Kita mengirimkan satu kali sebulan," ujarnya.

Sementara itu untuk Tuna yang diekspor ke Jepang dalam bentuk ikan segar dan kualitas tinggi. Hal ini menyebabkan jumlah ikan yang dikirim ke sana tidak sebanyak yang di kirim ke Amerika Serikat.

"Kami mengirim ke Jepang satu kali seminggu dengan jumlah yang kecil sekitar 700 kilogram. Dalam sebulan kalau pesanan sedang ramai maka ikan Tuna segar yang dikirim dapat mencapai empat ton," katanya. (*)