Chicago, (Antaranews Sumbar) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun untuk hari kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena dolar AS yang terus menguat memberikan tekanan pada logam mulia.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 11 dolar AS atau 0,88 persen, menjadi ditutup pada 1.244,4 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,58 persen menjadi 94,701 pada pukul 20.00 GMT.
Emas biasanya bergerak dalam arah yang berlawanan terhadap dolar AS, yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi para investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Para investor tampaknya tidak menghiraukan lagi eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, yang sebelumnya sempat telah memicu selera pembelian terhadap aset-aset "safe haven" seperti emas, meskipun dolar AS menguat.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 27 sen AS atau 1,68 persen, menjadi menetap di 15,817 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober turun 11,2 dolar AS atau 1,32 persen, menjadi ditutup pada 835 dolar AS per ounce. (*)
Berita Terkait
Prabowo ajak buruh berjuang bersama wujudkan Indonesia Emas
Rabu, 1 Mei 2024 14:28 Wib
Harga emas Antam merosot jadi Rp1,310 juta per gram
Rabu, 1 Mei 2024 11:25 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,325 juta per gram
Senin, 29 April 2024 10:15 Wib
Harga emas Antam stabil di angka Rp1,319 juta per gram
Jumat, 26 April 2024 9:01 Wib
Pj Wali Kota Pariaman terima penghargaan Pin Emas dari Polri
Kamis, 25 April 2024 18:32 Wib
Harga emas Antam turun lagi jadi Rp1,319 juta per gram
Kamis, 25 April 2024 9:19 Wib
Kadin harap Presiden dan Wapres terpilih wujudkan Indonesia Emas
Rabu, 24 April 2024 20:38 Wib
Harga emas Antam kembali turun jadi Rp1,320 juta per gram
Rabu, 24 April 2024 10:20 Wib