Legislator minta Pemkot Pariaman fungsikan gedung promosi UMKM

id gedung promosi

Legislator minta Pemkot Pariaman fungsikan gedung promosi UMKM

Salah seorang pengendara sepeda motor berhenti di depan Gedung Promosi Kota Pariaman. (Antara Sumbar/Muhammad Zulfikar)

Jika semua galeri penuh dengan hasil kerajinan UMKM tentu masyarakat juga akan datang berkunjung, namun jika hanya beberapa produk saja orang tidak akan berminat datang
Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Anggota DPRD Kota Pariaman, Sumatera Barat, Hamdani meminta pemerintah setempat kembali memfungsikan gedung promosi usaha mikro, kecil, menengah (UMKM), dengan mendorong pelaku usaha memajang hasil produksinya di galeri gedung tersebut.

"Kami melihat gedung promosi itu hanya berfungsi sebentar, sekarang malah tidak ada lagi produk yang dipanjang di sana," katanya di Pariaman, Kamis.

Ia mengatakan sejak gedung promosi yang terletak di Kecamatan Pariaman Utara itu dibangun, belum terasa manfaatnya dalam membantu perekonomian masyarakat.

Beberapa tahun lalu memang sempat digunakan, namun saat ini tidak lagi dan tentunya ini menjadi sebuah kerugian di sektor promosi aneka kerajinan daerah.

Padahal, gedung promosi yang dibangun pemerintah daerah tersebut merupakan salah satu pendukung visi misi Kota Pariaman untuk menjadikan daerah itu sebagai tujuan wisata, dan ekonomi kreatif berbasis lingkungan, budaya dan agama.

Pemkot, kata dia, perlu lebih mendorong pelaku UMKM agar mengoptimalkan usaha mereka dan mempromosikan produknya di gedung itu.

"Jika semua galeri penuh dengan hasil kerajinan UMKM tentu masyarakat juga akan datang berkunjung, namun jika hanya beberapa produk saja orang tidak akan berminat datang," kata dia.

Padahal ujarnya, berdasarkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Pariaman 2017, target yang diberikan kepada dinas terkait sebesar Rp4,6 miliar dan realisasinya Rp4,4 miliar atau sebesar 95,64 persen.

"Pencapaian ini sudah bagus, namun akan jauh lebih baik apabila segala lini dimanfaatkan seperti gedung promosi tersebut," katanya.

Mengatasi tidak bergairahnya gedung promosi ini, ia menyarankan agar dinas terkait kembali merangkul pelaku UMKM agar menempati lokasi yang disediakan. Namun untuk tahap awal diharapkan tidak ada pungutan biaya.

Ia juga mendorong pelaku UMKM untuk terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam mempromosikan berbagai kerajinan daerah.

"Pelaku UMKM Pariaman masih banyak yang mengandalkan cara lama dalam memasarkan produknya, padahal masyarakat dituntut untuk berinovasi seperti jual beli dalam jaringan," ujar politisi Gerindra tersebut.

Sementara Wali Kota Pariaman Mukhlis Rahman mengatakan pendapatan daerah dari sektor UMKM masih di kisaran Rp30 miliar per tahun, namun sudah banyak kemajuan dari beberapa tahun sebelumnya.

Ia meminta pelaku UMKM dan dinas terkait agar dapat memanfaatkan gedung promosi dalam membantu meningkatkan promosi hasil kerajinan daerah.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Pariaman Gusniyetti Zaunit tidak menampik bahwa gedung promosi UMKM sudah tidak ditempati sejak satu tahun terakhir.

Hal tersebut dikarenakan kondisi lantai bangunan yang tidak layak pakai karena rusak.

Sebelumnya gedung promosi tersebut ditempati oleh koperasi sulaman, namun ke depan pemerintah daerah akan mengupayakan biaya perbaikan bangunan tersebut agar dapat ditempati kembali. (*)