Ekspor Sumbar Maret turun, ini penyebabnya menurut BPS

id Sukardi

Ekspor Sumbar Maret turun, ini penyebabnya menurut BPS

Kepala BPS Sumbar, Sukardi. (cc)

Golongan barang paling banyak diekspor pada  Maret 2018  adalah  lemak dan  minyak hewan nabati  senilai 85,56 juta dolar AS, karet dan barang dari karet sebesar 26,19 juta dolar AS, dan garam, belerang serta kapur 7,24 juta dolar AS
Padang, (Antaranews Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat ekspor provinsi itu pada Maret 2018 mencapai 126,33 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau turun 12,83 persen dibandingkan Februari 2018 yang mencapai 144,92 juta dolar AS.

"Golongan barang paling banyak diekspor pada Maret 2018 adalah lemak dan minyak hewan nabati senilai 85,56 juta dolar AS, karet dan barang dari karet sebesar 26,19 juta dolar AS, dan garam, belerang serta kapur 7,24 juta dolar AS," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi di Padang, Selasa.

Menurutnya penurunan ekspor nonmigas Maret 2018 jika dibandingkan Februari terjadi ke India sebesar 19,71 persen.

Ia menyebutkan negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada Maret 2018 adalah ke Amerika Serikat 37,87 juta dolar AS, India 35,44 juta dolar AS dan Banglades 16,05 juta dolar AS.

Ekspor ke Amerika Serikat memberikan peranan sebesar 29,71 persen terhadap total ekspor Sumbar.

Sebaliknya ekspor produk industri pengolahan pada Maret 2018 mengalami penurunan sebesar 5,7 persen dibanding Februari, lanjut dia.

Ia menambahkan kontribusi sektor industri terhadap total ekspor Sumbar periode Januari hingga Maret 2018 mencapai 97,34 persen.

Sementara nilai impor Sumatera Barat pada Maret 2018 mencapai 29,14 juta dolar AS atau turun sebesar 12,61 persen dibandingkan Februari yang mencapai 33,34 juta dolar AS.

Golongan barang impor terbesar Maret 2018 adalah bahan bakar mineral sebesar 21,48 juta dolar AS, ampas dan sisi industri makanan 4,21 juta dolar AS, dan golongan kertas karton 1,32 juta dolar AS, ujarnya.

Sebelumnya ,Kamar Dagang Industri (Kadin) Sumatera Barat mengusulkan pembentukan tim terpadu peningkatan ekspor terdiri atas berbagai pemangku kepentingan untuk membuat kajian khusus agar ekspor terus berkembang.

"Saya termasuk yakin dan percaya salah satu upaya meningkatkan perekonomian Sumbar adalah dengan ekspor untuk itu perlu dibuat tim khusus untuk menanganinya," kata Ketua Kadin Sumbar Ramal Saleh.

Menurutnya tim tersebut terdiri atas pemerintah, dunia usaha untuk membuat konsep besar ekspor Sumbar empat hingga lima tahun ke depan.

"Jadi kalau sekarang ekspor Sumbar masih 1,9 miliar dolar Amerika Serikat lima tahun lagi naik menjadi 5 miliar dolar AS, kata dia.

Menurutnya untuk bisa mewujudkan target tersebut tim membangun sinergi dan komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan yang terkait.

Saat ini komoditas utama ekspor Sumbar baru dua yaitu karet dan minyak sawit, padahal ada komoditas lain yang juga potensial seperti gambir, pinang, kayu manis, katanya.

Selain itu ia berharap ke depan ekspor Sumbar tidak hanya dalam bentuk bahan mentah namun diolah menjadi produk sehingga nilainya jauh lebih tinggi. (*)