Nelayan pantai Padang terancam tak melaut, pasokan bio solar tersendat

id Bbm

Nelayan pantai Padang terancam tak melaut, pasokan bio solar tersendat

Puluhan derigen nelayan berjejer di SPBU menunggu pasokan bio solar (Ant)

kebutuhan setiap kapal itu sebanyak 800 liter untuk melaut selama  dua pekan. Kini kelompok KNKI ada 12 kapal anggotanya
Padang (Antaranews Sumbar) - Kalangan nelayan di muaro Padang, Sumatera Barat terancam tidak melaut karena pasokan bahan bakar minyak jenis bio solar sejak beberapa hari terakhir tersendat.

Kini kapal-kapal nelayan yang membutuhkan BBM bio terpaksa merapat di Muaro Padang, memunggu bahan bakar karena empat hari terakhir tidak datang, kata Ketua Kelompok Nelayan Kapal Ikan (KNKI) Muaro Padang Anjang Awal ketika dikonfirmasi, Jumat pagi.

Ia menyebutkan, informasi dari pihak SPBU di Ranah Padang Selatan, bio solar rencananya masuk stok hari ini (Jumat), namun hingga berita disiarkan belum datang.

Padahal, kebutuhan setiap kapal itu sebanyak 800 liter untuk melaut selama dua pekan. Kini kelompok KNKI ada 12 kapal anggotanya.

Sedangkan BBM jenis bio solar yang dipasok ke SPBU hanya delapan ton, datangnya per tiga hari pula. "Kini anggotanya yang membutuhkan BBM sudah empat hari menunggu di SPBU, kita lihat apakah hari ini pasokan masuk," ujarnya.

Pihaknya sudah melaporkan ke Pertamina, Dinas Perikana Padang dan DKP Provinsi, tapi belum jelas tindaklanjutnya.

Seorang anggota KNKI, Riky yang sedang menunggu di SPBU Ranah menyebutkan, sudah empat hari belakangan ini bolak balik ingin untuk dapatkan bio solar.

Informasinya bio solar ini, tambah dia, mulai dibatasi dan rentang waktu pasokan pun sekali tiga hari.

Sementara itu, seorang petugas SPBU membenarkan sudah tiga hari terakhir tidak masuk pasokan bio solar, rencana hari ini.

"Kami kan sekadar menyalurkan, bila pasokan tak masuk bagaimana cara,"ujarnya yang enggan disebut namanya.***