ASN yang beli gas Elpiji bersubsidi dipanggil Pemkot Pekanbaru

id Elpiji 3 Kg

ASN yang beli gas Elpiji bersubsidi dipanggil Pemkot Pekanbaru

Tabung elpiji tiga kg (Int)

Kita telah melakukan pemanggilan kepada oknum tersebut
Pekanbaru, (Antaranews Sumbar) - Oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kedapatan membeli gas elpiji tiga kilogram bersubsidi, atau yang kerap disebut gas "melon" dipanggil pmerintah kota (Pemkot) Pekanbaru, Riau melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, kata kepala dinas itu Ingot Ahmad Hutasuhut.

"Kita telah melakukan pemanggilan kepada oknum tersebut," ujarnya di Pekanbaru, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa hal tersebut dinilai sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang aparatur negara mengingat gas elpiji tiga kilogram tersebut hanya diperuntukkan kepada masyarakat miskin.

Lebih jauh, ia mengatakan bahwa pasca pemanggilan tersebut pihaknya telah memberikan teguran tertulis dan oknum tadi juga telah membuat surat penjanjian.

Ingot menyebutkan bahwa pemanggilan knum tersebut telah sesuai dengan Peraturan Presiden No.104/2007 dan Peraturan Menteri ESDM No.21/2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian, Dan Penetapan Harga Liquefied Petroleum Gas Tabung tiga kilogram.

Dalam PP tersebut telah dijeaskan bahwa LPG tiga kg hanya diperuntukkan bagi rumah tangga miskin dengan penghasilan di bawah Rp 1,5 juta dan kegiatan Usaha Kecil dan Mikro (UKM).

Selain itu, peraturan peruntukan elpiji tersebut juga telah tertera dalam surat edaran Wali Kota Pekanbaru, yang menegaskan terdapat larangan untuk para ASN membeli gas melon tadi.

Ingot mengaku kecewa mengingat sampai saat ini masih ada juga kesalahan dalam peruntukan gas tersebut. Hal ini diperparah oleh fakta yang menjadi pelaku penyelewengan tersebut adalah aparatur pemerintahan yang sudah seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat.

Kendati masih berupa teguran, namun Ingot berharap agar kedepannya tidak ada lagi aparatur negara yang masih menggunakan gas melon tersebut. Ia juga berharap agar hal ini dapat menjadi pelajaran bagi setiap ASN sehingga peruntukan gas tersebut bisa tepat sasaran.

Lebih jauh Ingot menilai bahwa hal seperti ini tidak sepatutnya terjadi. Bahkan ia berpendapat bahwa bukannya tidak mungkin hal ini nantinya akan dibawa ke ranah pidana. Hal ini lantaran gas tersebut merupakan gas bersubsidi yang notabene menggunakan uang negara dalam pengadaannya.

Sebelumnya diberitakan bahwa seorang oknum ASN tertangkap basah sedang membeli elpiji tiga kilogram. Tak tanggung-tanggung oknum tersebut bahkan masih memakai seragam PNS saat membeli gas tersebut.

Tidak diketahui siapa yang menyebarkan foto tersebut, yang pasti foto itu sempat viral diberbagai media sosial dan jadi perbincangan banyak pihak.

"Sampai saat ini memang masih sebatas teguran tertulis saja. Namun bukan lantas ada oknum ASN lain yang melakukan hal ini," lanjut Ingot.(*)