Gedung inflasi diintegrasikan dengan Minang Mart

id Irwan Prayitno

Gedung inflasi diintegrasikan dengan Minang Mart

Gubernur Irwan Prayitno didampingi Wagub Nasrul Abit saat persemian tiga gedung pemerintahan yang baru di provinsi itu. (ANTARA SUMBAR/Istimewa)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan pengelolaan gedung inflasi daerah itu akan diintegrasikan dengan ritel Minang Mart untuk memaksimalkan upaya pengendalian inflasi.

"Gedung Inflasi menjadi pengumpul produk pangan yang berpotensi jadi penyebab inflasi daerah sementara Minang Mart bisa mendistribusikannya pada masyarakat," kata dia di Padang, Jumat.

Ia mengatakan itu dalam upaya mengendalikan inflasi daerah yang sebagian disebabkan oleh komoditas pangan seperti beras, cabai, bawang, dan jengkol.

Gedung Inflasi merupakan konsep yang digagas Irwan Prayitno untuk mengendalikan inflasi daerah. Tugasnya mengumpulkan produk pangan langsung dari petani untuk disimpan dan didistribusikan ke pasar saat harga komoditas itu melonjak.

Baca juga: Gedung inflasi Sumbar selesai tahun ini, ini fungsinya

Melengkapi konsep itu, sebuah bangunan dua lantai dengan desain model kios didirikan di atas lahan 4.500 meterpersegi di kawasan Aia Pacah, Bypass Padang. Pembangunan dimulai 2015 dengan anggaran Rp6 miliar dan telah selesai selesai 75 persen, tinggal finishing dan lanscape.

Konsep itu sejalan dengan Minang Mart yang merupakan jaringan usaha untuk menjaga harga pasar agar tetap stabil sehingga tidak terjadi inflasi. Awalnya Minang Mart didukung tiga BUMD itu masing-masing PT Grafika sebagai pengelola, Bank Nagari sebagai pemberi kredit dan PT. Jamkrida sebagai penjamin kredit.

Dalam perjalanannya PT Grafika kekurangan anggaran untuk mengelola Minang Mart dan membentuk perusahaan join venture yaitu PT Retail Modren Minang untuk mengelola Minang Mart. Sekarang jaringan Minang Mart sudah sampai di kabupaten/kota seperti Pasaman Barat dan Padang Panjang.

Dua konsep yang diintegrasikan itu diharapkan bisa membantu pengendalian inflasi daerah terutama yang disebabkan oleh produk pangan.