Irwan Prayitno menjadi Guru Besar Luar Biasa di UNP

id irwan prayitno,universitas negeri padang,ganefri

Irwan Prayitno menjadi Guru Besar Luar Biasa di UNP

UNP mengukuhkan Prof. Dr. Irwan Prayitno, M.Sc, Psikolop sebagai Guru Besar Luar Biasa di UNP di Padang, Senin. (ANTARA/Mutiara Ramadhani)

Padang (ANTARA) - Universitas Negeri Padang (UNP) mengukuhkan mantan Gubernur Sumbar Prof. Dr. Irwan Prayitno, M.Sc, Psikolog sebagai Guru Besar Luar Biasa di Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) di Padang, Senin.

Rektor UNP Prof Ganefri, Ph.D di Padang, Senin mengatakan pertimbangan dikukuhkannya Irwan Prayitno sebagai guru besar luar biasa karena ia ahli dalam bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Beliau kami kukuhkan sebagai visiting profesor yakni menjadi guru besar tamu di Jurusan Psikologi UNP sehingga nanti ia akan mengajar dan menguji di UNP serta juga ikut meneliti," katanya.

Ia mengatakan selama ini Prodi Psikologi belum memiliki guru besar karena masih termasuk baru di UNP, dengan kehadiran Irwan Prayitno sebagai guru besar luar biasa ia berharap prodi tersebut semakin cepat berkembang.

Ganefri menyebutkan Jurusan Psikologi termasuk ke dalam 10 besar Prodi yang tinggi jumlah peminatnya dari 107 Prodi yang ada di UNP.

Sementara itu, Prof Irwan Prayitno mengucapkan terima kasih kepada UNP yang telah mengukuhkan dirinya sebagai Guru Besar Luar Biasa di kampus tersebut.

"Saya berterima kasih pada UNP dan saya akan bergabung membantu hal-hal yang dibutuhkan oleh UNP khususnya pada bidang Psikologi yang akan mendirikan Fakultas Psikologi dan saya akan ikut membantu berbagai persiapannya," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan orasi ilmiah tentang Strategi Pembelajaran dengan Pendekatan Psikologis dan Hati Nurani.

Ia menyampaikan untuk mencari guru ideal ada empat pendekatan yang harus dilakukan yaitu pendekatan psikologis, pendekatan dengan hati, pendekatan spiritual, dan pendekatan budaya sekolah.

Ia juga memaknai bagaimana perbedaan belajar dengan mendidik dan untuk mendapatkan guru yang ideal haruslah mengajar dengan hati (mendidik) tidak hanya sekedar memenuhi tugas pokok dan fungsi sebagai guru. (*)