Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Warga Nagari Sariak Alahantigo dan Sungai Abu Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok mengeluhkan dan mendesak Pemkab setempat segera memperbaiki Jembatan Batang Lolo yang merupakan akses satu-satunya bagi warga mengeluarkan hasil pertanian dan perkebunan.
Jembatan itu juga digunakan anak-anak sekolah yang bermukim di seberang jalan utama desa tersebut untuk menuju sekolahnya.
Namun, berdasarkan pantauan, Sabtu (6/1) di lapangan, tampak jembatan selebar 3,5 meter lebih dan panjang lebih kurang 12 meter dari papan dan kayu terlihat sudah mulai rapuh.
Selain itu kondisi jembatan itu juga sudah mulai miring sehingga sangat sulit dilalui petani yang sedang membawa hasil pertanian dan perkebunan.
Menurut tokoh masyarakat setempat Rusli, di Solok, Sabtu mengatakan kondisi jembatan Batang Lolo yang dibangun sekitar tahun 1980-an sudah sangat mengkhawatirkan. Sejumlah pilar penyangga terlihat keropos, dan besi jembatan nyaris lepas.
Sebelumnya memang sudah ada perbaikan, namun hanya perbaikan ringan dari pihak pemerintah, katanya.
Ia mengatakan, kerusakan sarana infrastruktur di nagari tersebut juga terjadi jalan poros Nagari Sungai Abu dan Sariak Alahantigo yang amblas dan bergelombang.
Kondisi tersebut tentu saja sangat menganggu kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Saat musim penghujan seperti sekarang kondisi jalan menjadi becek dan sangat licin, ujarnya.
Sementara itu, Walingari Sungai Abu Fitri Oktafia mengatakan, kondisi jembatan tersebut memang sangat memprihatinkan, karena sudah cukup lama.
Warga sekitar berharap pemerintah maupun instansi terkait dapat segera mengecek ke lapangan dan memperhatikan kondisi jembatan agar dapat dibangun ke depannya.
"Pasalnya, jika terus dibiarkan seperti ini, tidak mustahil jembatan ini suatu saat akan roboh dan dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan warga," ujarnya.
Wakil Bupati Solok, Yulfadri Nurdin sebelumnya mengatakan, misi pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat, terus diupayakan.
Ia mengatakan langkah-langkah yang dilakukan adalah reformasi birokrasi, optimalisasi otonomi desa, pembangunan sarana infrastruktur dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
Pihaknya akan melakukan renovasi dan perbaikan infrastruktur secara bertahap dan giliran. Menurutnya bila ada sarana yang belum diperbaiki artinya masih menunggu giliran.
"Sebab saat ini sumber daya yang dimiliki masih terbatas," ucapnya. (*)
Berita Terkait
PDAM Tirta Langkisau terus upayakan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir
Kamis, 18 April 2024 16:00 Wib
Alokasikan Rp137 miliar upaya Pemprov Sumbar perbaiki jalan rusak
Rabu, 17 April 2024 12:27 Wib
Distan Agam: 38,50 hektare padi rusak dampak banjir lahar dingin
Minggu, 7 April 2024 14:44 Wib
Pemprov Sumbar alokasikan Rp137 miliar perbaiki jalan rusak
Sabtu, 30 Maret 2024 20:23 Wib
Wali Kota Padang panggil BPTD Sumbar terkait lampu lalu lintas rusak
Jumat, 22 Maret 2024 4:45 Wib
Sumbar evaluasi izin tambang yang diduga sebabkan jalan nasional rusak
Kamis, 21 Maret 2024 20:44 Wib
Pemerintah relokasi rumah rusak berat akibat banjir di dua kabupaten
Sabtu, 16 Maret 2024 4:28 Wib
Jalan propinsi di Tanah Datar makin memprihatinkan
Senin, 11 Maret 2024 19:46 Wib