BPS: Indeks Tendensi Konsumen di Sumbar Turun

id BPS

BPS: Indeks Tendensi Konsumen di Sumbar Turun

Kepala Badan Pusat Statistik Sumatera Barat (Sumbar), Sukardi (dua dari kiri). (ANTARA SUMBAR/Novia Harlina)

Padang, (Antara Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat indeks tendensi konsumen di daerah itu pada triwulan III 2017 mencapai 102,76 atau turun dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 109,67.

"Artinya kondisi ekonomi konsumen di Sumbar turun dan kurang optimis dari triwulan sebelumnya," kata Kepala Bidang Neraca, Wilayah dan Analisis BPS Sumbar Hefinanur di Padang, Selasa (7/11).

Ia menjelaskan indeks tendensi konsumen adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan BPS melalui survei tendensi konsumen yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan.

Lebih lanjut ia mengatakan dalam melaksanakan survei dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu.

Pelaksanaan survei dilakukan di Kabupaten Agam, Kota Padang, Kota Solok dan Kota Bukittinggi dengan jumlah sampel 28 Bbok sensus, ujar dia.

Ia menyampaikan turunnya indeks tendensi konsumen disebabkan dua variabel pembentuk yaitu pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga dan variabel volume atau frekuensi konsumsi rumah tangga.

Sementara pada triwulan IV 2017 BPS Sumbar memperkirakan Indeks Tendensi Konsumen Sumbar mencapai 97,03 yang bermakna kondisi ekonomi masih mengalami penurunan dan tingkat optimistis konsumen diperkirakan juga menurun dibandingkan triwulan III 2017.

Ia mengatakan indeks tendensi konsumen triwulan III berada di bawah indeks nasional yang berada pada posisi 109,42 yang menempati urutan kesembilan diantara semua provinsi di Sumatera.

Pada sisi lain BPS Sumatera Barat mencatat pertumbuhan ekonomi di Sumbar pada triwulan III 2017 mencapai 5,38 persen dan merupakan yang tertinggi kedua di Sumatera setelah Sumatera Selatan.

"Dari sisi produksi ekonomi Sumbar triwulan III didorong oleh pertumbuhan lapangan usaha pendidikan yang mencapai 8,49 persen dan dari sisi pengeluaran karena ekspor luar negeri yang tumbuh siginifikan mencapai 113,09 persen," kata dia.

Ia menjelaskan pada triwulan III 2017 struktur perekonomian Sumbar menurut lapangan usaha didominasi tiga kategori utama yaitu pertanian kehutanan dan perikanan 23,61 persen, perdagangan besar, eceran dan reparasi mobil, sepeda motor 14,94 persen dan transportasi serta pergudangan 12,88 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan ekonomi Sumbar selain didorong oleh ekspor sawit juga dipicu oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga dan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah. (*)