APUP Tingkatkan Posisi Tawar Pengusaha Ikan

id Asosiasi Pelaku Usaha Perikanan

APUP Tingkatkan Posisi Tawar Pengusaha Ikan

Kepala Dinas Perikanan Pasaman Barat, Arial Effendi didampingi Sekretaris Luthfi saat melantik pengurus Asosiasi Pelaku Usaha Perikanan (APUP) Pasaman Barat periode 2017-20120, Rabu (11/10). (ANTARA SUMBAR/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) membentuk Asosiasi Pelaku Usaha Perikanan (APUP) dalam rangka peningkatan posisi tawar para pelaku usaha perikanan di daerah itu, Rabu.

Kepala Dinas Perikanan, Arial Effendi didampingi Sekretaris, Luthfi mengatakan asosiasi itu bertujuan untuk menyatukan keinginan ke arah yang lebih baik terutama dari segi ekonomi.

Menurutnya APUP dibentuk setelah perbincangan panjang pelaku usaha perikanan. Sebagai pemerintah daerah yang berkewajiban mencari solusi dari setiap permasalahan masyarakat terutama dinas yang menaungi pelaku usaha perikanan. Bahwasanya posisi tawar dari pelaku usaha mengalami hambatan dan susah untuk bersaing di pasaran.

Ia menyebutkan perlu dibentuk suatu wadah perkumpulan pelaku usaha perikanan di Pasaman Barat.

Selama ini posisi tawar pelaku usaha perikanan Pasaman Barat pada posisi yang lemah. Baik dipenyediaan sarana produksi seperti pengadaan benih ikan dan pakan ikan maupun di segi pemasaran hasil produksi.

Sekretaris Dinas Perikanan Pasaman Barat, Luthfi menambahkan permasalahan perikanan tidak hanya berputar pada satu titik produksi ikan saja. Sebab, adakalanya ikan tersebut mengalami hambatan mulai dari produksi, bibit dan pemasaran.

Semua permasalahan tersebut saling berkaitan satu sama lain. Jika satu masalah saja bisa diuraikan, maka masalah berikutnya akan mudah diselesaikan.

"Seperti produksi ikan yang sudah dihasilkan para pelaku usaha tidak bisa dipasarkan. Hal ini terjadi karena pelaku usaha tidak mengetahui pangsa pasar yang jelas ataupun untuk membantu mendapatkan akses permodalan ke pihak perbankan," katanya.

Jika asosiasi berjalan sesuai dengan rencana ke depannya bisa mencarikan solusi dan bisa menjembatani permasalahan yang dihadapi para pelaku perikanan. Baik kepada pemerintah maupun kepada pihak lain yang erat hubungannya dengan asosiasi tersebut.

"Ibarat sapu lidi, jika berjalan sendiri-sendiri tidak memiliki kekuatan untuk lebih maksimal dalam mencapai tujuan," katanya.

Ia mengharapkan asosiasi ini akan bisa menggalang kekuatan dari permasalahan yang dihadapi selama ini. Termasuk berperan dalam pendistribusian paket bantuan-bantuan ke masyarakat mulai dari pembuatan proposal, melakukan identifikasi dan verifikasi serta penyerahan paket bantuannya.

Anggota asosiasi itu adalah semua pelaku usaha perikanan di Pasaman Barat baik itu pembudidaya ikan, unit pembenihan rakyat, kelompok nelayan dan pengolah ikan dengan jumlah anggota sekitar 300 orang. (*)