PLTU Jawa 9-10 Ditargetkan Berbiaya 5,1 Sen Dolar AS per kWh

id Ignasius Jonan

PLTU Jawa 9-10 Ditargetkan Berbiaya 5,1 Sen Dolar AS per kWh

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan. (Antara)

Banten, (Antara Sumbar) - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 dan 10 di Banten ditargetkan memiliki biaya pokok produksi (BPP) sebesar 5,1 sen dolar AS per kWh.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, di Banten, Kamis (5/10), dalam peresmian PLTU Jawa 7 mengatakan diperkirakan PLTU Jawa 9 dan 10 commercial operation date (COD) yang lain pada tahun 2022 dengan nilai kontrak 25 tahun nantinya mempunyai BPP 5,1 sen dolar AS per kWh.

PLTU Jawa 9 dan 10 memiliki kapasitas 2x1.000 MW merupakan IPP yang dibangun bersebelahan dengan PLTU Suralaya 1-8 di Suralaya, Provinsi Banten.

Nilai investasi proyek ini mencapai sekitar 3 miliar dolar AS, dengan menggunakan skema penugasan PLN kepada anak perusahaan yaitu PT Indonesia Power sesuai Perpres No. 19 Tahun 2017.

Pengadaan proyek ini menggunakan skema bisnis BOOT. PLTU ini menggunakan teknologi ultra supercritical yang ramah lingkungan dan memberikan efisiensi konversi energi yang lebih tinggi dari teknologi konvensional PLTU sebelumnya.

Sedangkan PLTU Jawa 7 memiliki kapasitas 2x1.000 MW direncanakan beroperasi pada tahun 2020 dengan harga jual ke PLN sebesar 4,21 sen dolar AS/kWh. Pengadaan proyek ini menggunakan skema bisnis Build, Own, Operate, and Transfer (BOOT) selama 25 tahun.

Dengan nilai investasi sebesar 1,88 miliar dolar AS, PLTU Jawa 7 menggunakan teknologi Ultra Super Critical Boiler yang berbahan bakar batu bara kalori rendah (4.000-4.600 kkal/kg Ash Received). Jenis pembangkit ini dipilih karena memiliki efisiensi yang tinggi dan lebih ramah lingkungan.

Proyek PLTU Jawa 7, 9, dan 10 dan PLTU IPP Banten merupakan salah satu proyek yang masuk ke dalam program 35.000 MW.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah melakukan Groundbreaking Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7, 9, dan 10 (ditargetkan total kapasitas 4.000 megawatt). (*)