Sikapi perubahan dunia, Jonan ingatkan pemangku kepentingan aktif bangun ESDM
Jakarta, (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengingatkan para para pemangku kepentingan untuk turut berperan aktif membangun sektor energi dan mineral.
"Acara ini sebagai refleksi bagi kita untuk terus menyesuaikan semangat kerja yang lebih cepat dalam memahami perubahan dunia," kata Jonan dalam sambutannya sebelum memberikan Penghargaan Subroto 2019 kepada 62 stakeholder berprestasi di Jakarta, Jumat (28/9) malam.
Pada kesempatan tersebut, Jonan juga mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan sektor ESDM yang mampu berkolaborasi dan bekerja beriringan dengan Pemerintah demi mempercepat tujuan pembangunan sektor ESDM melalui rasio elektrifikasi, demikian keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.
"Saya berterima kasih sekali kepada stakeholder sektor ini menyumbang biaya untuk menyambung listrik yang gratis (bagi warga kurang mampu) terkumpul sekitar 320 ribu," ungkap Jonan.
Sikap empati untuk menyumbang sambung listrik gratis ini menurut Jonan penting bagi seorang pemimpin. "Di tren dalam dunia modern, leadership itu salah satu unsur yang mulai dikembangkan adalah empati. Sangat penting sekali yang hadir di sini sebagai pemimpin memiliki empati, memiliki perasaan bagaimana mengurangi kesenjangan (ekonomi). Apalagi sektor ini sensitif. Kalau SDAnya diusahakan tapi lingkungan sekitarnya tidak berubah, saya kira keadilan sosialnya tidak ada," tegasnya.
Saat ini, Pemerintah tengah siap menghadapi tantangan global dalam mengatasi perubahan iklim (climate change) melalui Energi Baru Terbarukan (EBT). "Saat saya menghadiri UN General Assembly, para pemimpin dunia bekomitmen untuk mengembangkan EBT termasuk Indonesia karena energi akan sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim," kata Jonan.
Jonan mengajak para stakeholder untuk mengeksekusi segera pemanfaatan EBT jika tidak ingin dampak dari climate change menimbulkan efek negatif bagi kehidupan masyarakat. "Ini menjadi konsen besar yang harus dilakukan bersama-sama," katanya.
Menteri ESDM pun tak lupa mengapresiasi kepada para penerima penghargaan , penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kementerian ESDM. "Saya ucapkan selamat kepada para pemenang. Terima kasih atas para sponsor dan para stakeholder yang sudah dilakukan selama ini," tutur Jonan.
Malam Penghargaan Subroto 2019 merupakan bagian dari serangkaian pekan peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-74. Beberapa hari sebelumnya, Kementerian ESDM telah melaksanakan acara bakti sosial dan sepeda santai yang diikuti oleh seluruh pegawai dan stakeholder Kementerian ESDM pada awal September.
Selain sepeda santai dan donor darah, rangkaian awal peringatan HUT PE ke-74 juga diisi dengan beragam perlombaan, seperti Porseni dan Energy Voice. Lomba ini diikuti oleh seluruh pegawai Kementerian ESDM dan BUMN Sektor ESDM ini berlangsung meriah.
Sejak 26 Agustus hingga 8 September, rangkaian HUT PE Ke-74 telah diisi dengan Pekan Olahraga dan Seni. Sementara pada 19 September 2019 dilangsungkan ziarah serentak ke beberapa Taman Makam Pahlawan untuk mengenang jasa pahlawan energi. (*)
"Acara ini sebagai refleksi bagi kita untuk terus menyesuaikan semangat kerja yang lebih cepat dalam memahami perubahan dunia," kata Jonan dalam sambutannya sebelum memberikan Penghargaan Subroto 2019 kepada 62 stakeholder berprestasi di Jakarta, Jumat (28/9) malam.
Pada kesempatan tersebut, Jonan juga mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan sektor ESDM yang mampu berkolaborasi dan bekerja beriringan dengan Pemerintah demi mempercepat tujuan pembangunan sektor ESDM melalui rasio elektrifikasi, demikian keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.
"Saya berterima kasih sekali kepada stakeholder sektor ini menyumbang biaya untuk menyambung listrik yang gratis (bagi warga kurang mampu) terkumpul sekitar 320 ribu," ungkap Jonan.
Sikap empati untuk menyumbang sambung listrik gratis ini menurut Jonan penting bagi seorang pemimpin. "Di tren dalam dunia modern, leadership itu salah satu unsur yang mulai dikembangkan adalah empati. Sangat penting sekali yang hadir di sini sebagai pemimpin memiliki empati, memiliki perasaan bagaimana mengurangi kesenjangan (ekonomi). Apalagi sektor ini sensitif. Kalau SDAnya diusahakan tapi lingkungan sekitarnya tidak berubah, saya kira keadilan sosialnya tidak ada," tegasnya.
Saat ini, Pemerintah tengah siap menghadapi tantangan global dalam mengatasi perubahan iklim (climate change) melalui Energi Baru Terbarukan (EBT). "Saat saya menghadiri UN General Assembly, para pemimpin dunia bekomitmen untuk mengembangkan EBT termasuk Indonesia karena energi akan sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim," kata Jonan.
Jonan mengajak para stakeholder untuk mengeksekusi segera pemanfaatan EBT jika tidak ingin dampak dari climate change menimbulkan efek negatif bagi kehidupan masyarakat. "Ini menjadi konsen besar yang harus dilakukan bersama-sama," katanya.
Menteri ESDM pun tak lupa mengapresiasi kepada para penerima penghargaan , penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kementerian ESDM. "Saya ucapkan selamat kepada para pemenang. Terima kasih atas para sponsor dan para stakeholder yang sudah dilakukan selama ini," tutur Jonan.
Malam Penghargaan Subroto 2019 merupakan bagian dari serangkaian pekan peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-74. Beberapa hari sebelumnya, Kementerian ESDM telah melaksanakan acara bakti sosial dan sepeda santai yang diikuti oleh seluruh pegawai dan stakeholder Kementerian ESDM pada awal September.
Selain sepeda santai dan donor darah, rangkaian awal peringatan HUT PE ke-74 juga diisi dengan beragam perlombaan, seperti Porseni dan Energy Voice. Lomba ini diikuti oleh seluruh pegawai Kementerian ESDM dan BUMN Sektor ESDM ini berlangsung meriah.
Sejak 26 Agustus hingga 8 September, rangkaian HUT PE Ke-74 telah diisi dengan Pekan Olahraga dan Seni. Sementara pada 19 September 2019 dilangsungkan ziarah serentak ke beberapa Taman Makam Pahlawan untuk mengenang jasa pahlawan energi. (*)