Pasaman Dorong Pelajar Lestarikan Sejarah Melalui Puisi

id Anwir Salam

Pasaman Dorong Pelajar Lestarikan Sejarah Melalui Puisi

Anwir Salam. (Ist)

Lubuk Sikaping, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), mendorong generasi muda khususnya para pelajar di daerah itu untuk melestarikan nilai sejarah daerah melalui membaca puisi.

"Banyak upaya yang dapat dilakukan dalam melestarikan sejarah bangsa, salah satunya berkarya melalui seni seperti puisi," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Pasaman, Anwir Salam di Lubuk Sikaping, Selasa.

Ia menambahkan sebagai bentuk dorongan, pemerintah daerah telah bekerja sama dengan komunitas para penyair yang tergabung dari empat provinsi yaitu Aceh, Riau, Jambi dan Sumbar.

Ia menyebutkan itu bertujuan agar anak didik di daerah itu mau mencintai seni membaca puisi dan mensingkronkannya dengan sejarah bangsa.

"Hal utama yang ingin kita gali yaitu mengajak anak didik lebih jauh mengenal sosok pahlawan nasional Tuanku Imam Bonjol," ujar dia.

Kabupaten Pasaman, lanjutnya memiliki nilai sejarah yang panjang, namun tidak begitu dipelajari oleh generasi muda.

Hal itu, sebutnya menjadi kerugian besar oleh daerah terutama pelajar karena Tuanku Imam Bonjol merupakan putra asli daerah setempat.

Penyampaian syair tersebut, katanya dapat difokuskan kepada sejarah perjuangan sosok Tuanku Imam Bonjol dalam mengusir penjajah.

"Para penyair dan anak didik bisa menciptakan serta membacakan puisi-puisi tersebut dengan menceritakan sejarah Tuanku Imam Bonjol yang gigih dalam mengusir penjajah," jelasnya.

Untuk melestarikan budaya membaca puisi pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan dinas terkait agar menjadi rutinitas bagi para pelajar.

Menurutnya kegiatan membaca puisi tersebut bermanfaat dan positif bagi para generasi muda khususnya pelajar di daerah itu.

Selain mengarah kepada pengembangan jiwa seni, membaca puisi juga akan melahirkan para penyair handal asal Kabupaten Pasaman.

Hal tersebut, tambah dia juga sejalan dengan visi pemerintah setempat terwujudnya masyarakat Kabupaten Pasaman yang sejahtera, agamais dan berbudaya.

Sementara itu Siti Sarah salah seorang guru SD di daerah itu mengatakan upaya pelestarian nilai sejarah dapat dilakukan melalui berbagai media salah satunya membaca puisi.

Ia menilai dengan menanamkan nilai-nilai sejarah kepada anak didik, akan menumbuhkan rasa nasionalisme dan kecintaan kepada tanah air.

"Sejarah daerah dapat ditanamkan sedini mungkin, selain melalui bidang studi khusus, melalui pemaparan puisi juga bisa," ujarnya.

Apalagi, katanya sebagai salah satu pahlawan nasional yang diakui pemerintah berdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973 selayaknya masyarakat Indonesia khususnya daerah itu mengenal dan mengetahui Tuanku Imam Bonjol. (*)