Nelayan Butuh Sumber Penghasilan Alternatif

id Nelayan

Nelayan Butuh Sumber Penghasilan Alternatif

Ilustrasi. (Antara)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Kementerian Kelautan dan Perikanan dinilai mesti bisa kreatif dan inovatif dalam mendorong hadirnya beragam alternatif sumber penghasilan bagi nelayan yang juga bisa meningkatkan pengembangan sektor kelautan dan perikanan.

"KKP juga mesti menghadirkan alternatif sumber penghasilan bagi keluarga nelayan," kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan, Abdul Halim, Jumat.

Alternatif sumber penghasilan tersebut, menurut dia, dapat diberdayakan misalnya pada sektor pengolahan perikanan hingga kepada sektor pemasaran dari beragam komoditas terkait sektor kelautan.

Selain itu, ujar dia, penting pula bagi KKP untuk memfasilitasi kepastian usaha perikanan dari hulu ke hilir, sehingga KKP juga tidak hanya berkutat kepada satu kebijakan saja seperti memberantas pencurian ikan.

Abdul Halim mengemukakan, fasilitasi tersebut bisa dikembangkan mulai dari akses pemodalan hingga pengolahan dan pemasaran di Tanah Air.

Dia mengingatkan bahwa fenomena anak muda yang berdagang ikan sudah ramai dilakukan di banyak daerah, seperti Bogor, Jakarta, Malang, Surabaya, Manado, hingga Medan.

Sebelumnya, KKP juga telah mendorong mahasiswa dan sarjana bidang ilmu perikanan agar mampu berkontribusi besar dalam menjawab tantangan sektor kelautan antara lain dengan menjadi wirausahawan perikanan handal.

"Sebagai basis utama sumber daya ekonomi maritim dengan potensi nilai ekonomi kelautan dan perikanan yang mencapai 1,2 triliun dolar AS per tahun, tentunya menjadi peluang besar bagi bangsa ini untuk dapat memanfaatkannya secara optimal," kata Dirjen Perikanan Budi Daya KKP Slamet Soebjakto.

Menurut Slamet, peran perguruan tinggi menjadi sangat sentral, terutama dalam menciptakan iptek yang inovatif dan mencetak lulusan bidang perikanan dan kelautan yang profesional dan berdaya saing.

Apalagi, ujar dia, Pemerintah juga berharap sektor kelautan dan perikanan memberi kontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Misalnya, pada 2019, produk domestik bruto (PDB) perikanan diproyeksikan berkontribusi sebesar 12 persen terhadap PDB nasional.

"Ini tentunya menjadi tantangan ke depan bagaimana sektor ini dapat memberikan kontribusi lebih besar lagi," katanya. (*)