New York, (Antara Sumbar) - Kurs dolar AS berakhir lebih rendah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Rabu (Kamis pagi WIB), tertekan meningkatnya keraguan tentang potensi laju kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.
Bank sentral AS, Federal Reserve, telah memutuskan menaikkan kisaran target suku bunga acuan federal funds sebesar 25 basis poin menjadi 0,75-1,0 persen pada Rabu (15/3) lalu.
The Fed juga mengatakan bahwa para pembuat kebijakan memperkirakan suku bunga akan naik menjadi sekitar 1,4 persen pada akhir 2017, tidak berubah dari perkiraan semula, menyiratkan dua kali lagi kenaikan suku bunga pada tahun ini.
Sejak saat itu, greenback telah berada di bawah tekanan karena The Fed gagal memberikan sinyal kecepatan yang lebih cepat untuk kenaikan suku bunga acuan selanjutnya.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,15 persen menjadi 99,659 pada akhir perdagangan Rabu.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0804 dolar AS dari 1,0802 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2485 dolar AS dari 1,2483 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7681 dolar AS dari 0,7699 dolar AS.
Dolar AS dibeli 110,87 yen Jepang, lebih rendah dari 111,88 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS merosot menjadi 0,9916 franc Swiss dari 0,9942 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,3343 dolar Kanada dari 1,3348 dolar Kanada. (Xinhua)
Berita Terkait
Upaya kendalikan inflasi di Jambi
Rabu, 8 Mei 2024 15:44 Wib
Pemerintah akan naikan HET Minyak Kita
Rabu, 8 Mei 2024 11:57 Wib
Harga emas Antam merosot jadi Rp1,308 juta per gram
Rabu, 8 Mei 2024 9:13 Wib
Rupiah pada Rabu pagi melemah jadi Rp16.090 per dolar AS
Rabu, 8 Mei 2024 9:13 Wib
Kenaikan beras SPHP
Selasa, 7 Mei 2024 14:01 Wib
Presiden sebut pertumbuhan ekonomi 5,11 persen menumbuhkan optimisme
Selasa, 7 Mei 2024 11:39 Wib
Harga emas Antam naik jadi Rp1,318 juta per gram
Selasa, 7 Mei 2024 8:57 Wib
Pertamina Goes To Campus di ITB
Senin, 6 Mei 2024 16:26 Wib