Indeks Tendensi Konsumen di Sumbar Menguat

id Indeks Tendensi Konsumen

Padang, (Antara Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat indeks tendensi konsumen di daerah itu pada triwulan IV 2016 mencapai 103,7 atau menguat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 109,53.

"Artinya kondisi ekonomi konsumen di Sumatera Barat mengalami peningkatan walapun tidak seoptimis triwulan sebelumnya," kata Kepala BPS Sumbar, Sukardi di Padang, Senin.

Ia menjelaskan indeks tendensi konsumen adalah indikator perkembangan ekonomi terkini dihasilkan BPS melalui survei tendensi konsumen yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan.

Lebih lanjut, ia mengatakan dalam melaksanakan survei dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu.

Pelaksanaan survei dilakukan di Kabupaten Agam, Kota Padang, Kota Solok dan Kota Bukittinggi dengan jumlah sampel 28 Blok Sensus, ujar dia.

Ia menyampaikan menguatnya indeks tendensi konsumen disebabkan dua variabel pembentuk yaitu pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga dan variabel volume atau frekuensi konsumsi rumah tangga.

Pendapatan rumah tangga mengalami peningkatan dengan indeks 101,37, pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga meningkat dari 109,30 pada triwulan III menjadi 109,74 pada triwulan IV dan variabel frekuensi konsumsi mencapai 101,71, katanya.

Sementara Indeks Tendensi Konsumen Sumbar pada triwulan I 2017 diperkirakan sebesar 101,38 yang bermakna kondisi ekonomi akan mengalami peningkatan dengan tingkat optimisme konsumen menurun bila dibandingkan triwulan IV - 2016.

Ia menjelaskan indeks tendensi konsumen triwulan IV berada di atas indeks nasional yang berada pada posisi 102,46 menempati urutan kedua diantara provinsi lain di Sumatera.

Sebelumnya Bank Indonesia (BI) perwakilan Sumatera Barat mencatat pertumbuhan konsumsi rumah tangga di daerah itu pada triwulan II 2016 meningkat mencapai 4,3 persen atau naik 0,2 persen dibandingkan triwulan I yang hanya 4,1 persen.

"Faktor hari raya dan liburan yang didukung oleh perbaikan daya beli masyarakat mendorong naiknya konsumsi rumah tangga di Sumbar," kata Kepala BI perwakilan Sumbar, Puji Atmoko.

Ia menerangkan menguatnya konsumsi rumah tangga menjadi penopang perbaikan kinerja perekonomian Sumbar yang kontribusinya mencapai 52,5 persen terhadap produk domestik regional bruto.

Perbaikan daya beli masyarakat akibat kenaikan harga komoditas kelapa sawit, pemberian gaji ke-13 dan tunjangan hari raya juga turut menopang konsumsi masyarakat, lanjutnya. (*)