Padang (Antara Sumbar) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping, Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan saat ini provinsi itu sudah memasuki musim curah hujan rendah.
"Walaupun sudah memasuki musin curah hujan rendah, namun masyarakat tetap perlu mewaspadai potensi perubahan cuaca beberapa tiga hari ke depan," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping Padangpariaman Budi Samiadji saat dikonfirmasi dari Padang, Minggu.
Musim curah hujan rendah, katanya dipengaruhi oleh tidak adanya penambahan pasokan uap air ke wilayah barat sumbar, Tetapi potensi hujan masih ada karena pertemuan massa udara di Mentawai dan pesisir Pantai Barat Sumatera berpotensi terjadinya pertumbuhan awan.
Oleh sebab itu secara umum kondisi Sumbar dominan kering untuk tiga hari ke depan, namun potensi hujan masih ada di wilayah Mentawai khususnya Siberut, Sipora dan Pagai Utara dengan intensitas ringan hingga sedang serta diselingi hujan lebat antara sore hingga malam hari.
Meluas ke daerah pesisir pantai seperti Kota Padang, Pasaman Barat bagian pesisir, Pesisir Selatan, dan Kota Pariaman.
"Secara sejarahnya Solok Selatan, Kota Solok , Sawahlunto dan Sijunjung punya potensi cuaca ekstrem di Februari, jadi walaupun dominan kering namun ada potensi cuaca ekstrem satu hingga dua hari," katanya.
Kemudian potensi hujan di wilayah Riau juga dapat meluas ke Sumbar, yakni daerah Kabupaten Limapuluh Kota bagian timur dan Pasaman bagian timur.
"Potensi hujan di wilayah Jambi berpotensi meluas ke Solok Selatan bagian selatan dengan intensitas hujan ringan hingga sedang," katanya.
Selain itu, kata dia masyarakat juga perlu mewaspadai potensi angin kencang dengan kecepatan 30 hingga 40 kilo meter per jam yang bersifat insidentil atau tidak setiap waktu kencang.
Ia mengatakan potensi angin kencang tersebut yakni di wilayah Mentawai, Padang, Pesisir Selatan, Padangpariaman, Tiku, Pasaman Barat, Padang Panjang, Kota Solok, Solok Selatan, Tanah Datar, Sawahlunto, Sijunjung dan sebagian Agam.
"Potensi angin kencang disebabkan oleh adanya tiga pusaran massa sebaran angin, namun kekuatannya masih seimbang sehingga cuaca tiga hari ke depan bisa berubah-ubah," terangnya.
Untuk itu ia mengimbau masyarakat untuk terus berhati-hati dan waspada terutama genangan air kategori ringan atau mudah surut di Padang, Pariaman, dan Padang Pariaman
Kemudian potensi longsor kategori ringan di Sitinjau, Malalak, Pangkalan, dan Lembah Anai.
Budi juga mengingatkan masyarakat untuk selalu membawa payung atau jas hujan bagi masyarakat yang hendak ke luar rumah dan pihaknya akan memperbaharui informasi jika ada perubahan dinamika atmosfer mendadak. (*)
Berita Terkait
BMKG: Pencarian korban banjir lahar hujan Sumbar produktif saat pagi
Selasa, 14 Mei 2024 4:56 Wib
BMKG: Hujan sangat deras dan panjang pemicu banjir lahar di Sumbar
Senin, 13 Mei 2024 5:11 Wib
Curah hujan tinggi, pemandian Lubuk Mata Kucing jebol (Video)
Minggu, 12 Mei 2024 11:48 Wib
BPBD Agam: empat kecamatan dilanda longsor dampak hujan
Minggu, 12 Mei 2024 7:58 Wib
Gubernur Sumbar buka opsi hujan buatan antisipasi abu vulkanik
Minggu, 12 Mei 2024 7:55 Wib
BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas kota besar hari ini
Selasa, 7 Mei 2024 9:00 Wib
BMKG prakirakan potensi hujan lebat di 26 provinsi pada awal Mei
Rabu, 1 Mei 2024 5:35 Wib
Banjir terjang Pakistan dan Afghanistan, sedikitnya 168 orang tewas
Sabtu, 20 April 2024 18:35 Wib