Legislator Sarankan Sekolah Adakan Kecerdasan Emosional Pelajar

id tawuran pelajar

Legislator Sarankan Sekolah Adakan Kecerdasan Emosional Pelajar

Ilustrasi - (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Anggota DPRD Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Fitri Nora menyarankan agar seluruh sekolah di kota itu mengadakan pembelajaran kecerdasan emosional para pelajar untuk mencegah kenakalan remaja atau perilaku menyimpang.

"Kami menilai kecerdasan emosional sudah seharusnya dilakukan oleh setiap sekolah secara menyeluruh. Karena hal itu salah satu alternatif agar mental anak didik tidak menyimpang seperti tawuran, membolos sekolah, balap liar dan sejumlah kenakalan remaja lainnya," katanya di Pariaman, Senin.

Ia menjelaskan terkait kasus penangkapan puluhan pelajar di kota itu oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) merupakan bukti bahwa anak didik butuh pemantapan dan pengawasan lebih.

"Mereka para anak didik merupakan generasi bangsa yang harus diselamatkan, perbuatan yang berlawanan dengan norma tersebut juga diakibatkan kurangnya kegiatan positif," terang anggota Komisi III Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat tersebut.

Oleh sebab itu, katanya pihak sekolah dinilai juga perlu memperbanyak kegiatan seperti perlombaan bidang olahraga dan kesenian.

"Kegiatan positif tersebut dinilai dapat menyalurkan bakat para pelajar, sehingga perbuatan melawan nilai dan norma dapat dicegah," ujar politisi Partai Gerindra tersebut.

Menurutnya anak didik tidak dapat dipaksakan secara menyeluruh pada bidang akademik saja, namun harus diimbangi dengan kegiatan seperti olahraga dan kesenian.

"Namun yang perlu diingat oleh seluruh pihak, setiap penyelenggaraan kegiatan tersebut anak didik harus dilibatkan penuh sehingga mereka memiliki rasa tanggung jawab atas tugas yang diberikan," tegasnya.

Ia berpendapat program gerakan Magrib Mengaji yang telah dilakukan pemerintah daerah merupakan salah satu solusi untuk mencegah anak didik melakukan perbuatan tidak baik.

"DPRD sangat apresiasi gerakan magrib mengaji oleh pemerintah daerah, namun peran orang tua dalam hal ini juga harus maksimal agar mengarahkan anak didik mengikuti serta mengamalkannya," katanya.

Sebelumnya Kepala Satpol-PP dan Pemadam Kebakaran setempat Handrizal Fitri, mengatakan menjaring puluhan pelajar dari berbagai sekolah karena membolos saat proses belajar mengajar sedang berlangsung.

"Puluhan pelajar tersebut diamankan di dua titik berbeda karena membolos saat proses belajar mengajar berlangsung," kata dia.

Ia mengatakan puluhan pelajar tersebut terdiri dari tiga sekolah berbeda yaitu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 4) sebanyak 14 pelajar, Sekolah Menengah Atas (SMA) Manunggal Bakti tiga pelajar, dan Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTs YDSI) sebanyak empat pelajar. (*)