"Semar" Buatan PUI LAPAN Dukung Keselamatan Nelayan

id Nelayan

"Semar" Buatan PUI LAPAN Dukung Keselamatan Nelayan

Nelayan. (Antara) ( )

Jakarta, (Antara Sumbar) - Sistem Embaran Maritim (Semar) yang telah dikembangkan Pusat Unggulan Iptek Permodelan Data Atmosfer Indonesia pada Pusat Sains dan Teknologi Atmosfir LAPAN menjadi teknologi kemaritiman yang digunakan mendukung keselamatan pelayaran dan peningkatan produksi perikanan tangkap nelayan.

Peneliti pada Pusat Unggulan Iptek (PUI) Permodelan Data Atmosfer Indonesia Suaydi di Jakarta, Sabtu, mengatakan pengembangan Semar sebagai sebuah sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau "Decision Support System" (DSS) berbasis komputer.

DSS Maritim ini, menurut dia, telah digunakan pada Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pelabuhan Perikanan Pantai (P3) Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam membantu proses pengambilan keputusan.

DSS Maritim, lanjutnya, memberikan informasi pengamatan berbasis satelit, radar, sensor di daratan dan lautan secara "near real time" serta prediksi kondisi atmosfer dan lautan di wilayah perairan selatan Yogyakarta berbasis model atmosfir atau laut sebagai dasar pengambilan keputusan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan untuk mendukung keselamatan pelayaran dan peningkatan produksi perikanan tangkap.

Sebelumnya Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin sempat mengatakan pembangunan sistem pemantauan maritim berbasis Iptek dan antariksa ini merupakan perwujudan dari visi LAPAN sebagai pusat unggulan dan antariksa untuk Indonesia yang maju dan mandiri.

Pengembangan Sistem Embaran Maritim ini, menurut dia, untuk memantau potensi cuaca ekstrim di laut. "Jadi sistem ini menjamin keamanan nelayan saat melaut".

Dan pengembangan sistem pemantauan maritim berbasis Iptek penerbangan dan antariksa tersebut didukung dengan satelit A2 yang sudah diluncurkan akhir tahun 2015, dan kemudian diperkuat dengan keberadaan satelit A3.

"Kita akan mampu memantau dari 2,4 juta kapal setiap harinya," lanjutnya. (*)