Padang Butuh Kolam Retensi Atasi Permasalahan Drainase

id Padang Butuh Kolam Retensi Atasi Permasalahan Drainase

Padang,(ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Padang menyatakan, untuk mengatasi permasalahan genangan air yang sering terjadi, akibat kurang berfungsinya drainase yang ada, butuh puluhan kolam retensi. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Padang Hermen Peri di Padang, Jumat, mengatakan, daerah ini di beberapa tempat secara geografis rendah dari permukaan laut, sehingga mudah terjadi genangan air saat hujan turun dengan intensitas tinggi, ditambah dengan drainase yang kurang berfungsi dengan baik, sehingga butuh pembangunan kolam retensi (penampungan sementara). "Kawasan di daerah ini yang ketinggianya di bawah permukaan laut, seperti Kecamatan Padang Selatan, Kecamatan Padang Barat, Kecamatan Koto Tangah, sehingga air sering menggenangi lokasi tersebut, jika terjadi hujan," kata Hermen Peri. Dia menambahkan, dari pendataan sementara seperti di Kecamatan Padang Selatan, perlu satu kolam retensi, Kecamatan Padang Barat butuh dua kolam retensi, Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah butuh empat kolam retensi, dan disekitar kawasan pantai butuh setidaknya 15 kolam retensi tersebut. Pembangunan kolam retensi yang dibutuhkan di ibu kota Provinsi Sumatera Barat itu, menurut Dinas PU belum akan terlaksana pada tahun 2013, sebab pada tahun ini baru akan dibuat perencanaan dan dasain, untuk program pada tahun selanjutnya, agar benar-benar terencana secara matang. "Kita baru mempersiapkan tim untuk pengkajian, berapa jumlah pasti, kolam retensi yang dibutuhkan di daerah ini, untuk mengatasi semua persoalan terkait genangan air yang sering terjadi itu," ujarnya. Sehubungan dengan itu, langkah jangka pendek untuk permasalahan drainase yang ada pada 2013 Dinas PU mempersiapkan anggaran Rp800 juta untuk perawatan, pembersihan ataupun pengerukan di titik yang dianggap rawan terjadi genangan air tersebut, seperti sekitar jalan Khatib Sulaiman, Kecamatan Padang Barat, dan ruas jalan lainnya. "Jangka pendek tentu perbaikan sistem drainase kita lakukan dengan mengeruk sedimen, gulma dan tumpukan sampah yang mengakibatkan tidak berfungsi baiknya saluran air, sehingga mengakibatkan genangan air di ruas jalan kerap melanda daerah ini, saat tidak mampu menampung kapasitas air yang disebabkan curah hujan baik skala kecil maupun skala besar," jelasnya. Sementara itu, Haremen Peri, juga mengharapkan masyarakat daerah itu, agar lebih memperhatikankan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, yang dapat memperburuk kondisi drainase yang ada. (*/eko/jno)